Kalabahi, seputar-ntt.com – Proyek pekerjaan jalan lapen di RT 10 RW 04 Kenarilang Kelurahan Kalabahi Barat oleh CV. Buton Jaya diduga tidak berkualitas.
Pasalnya, baru dua bulan setelah proyek tersebut dikerjakan sudah terjadi kerusakan dibeberapa titik.
Selain itu, proyek bernilai sekitar Rp. 235 juta yang bersumber dari dana APBD II tersebut, pada item pekerjaan penembokan pun disinyalir tidak sesuai dengan volume dalam RAB atau kontrak.
Terkait persoalan ini, Yeri Makena selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ketika dihubungi media, Kamis, 22/10/2020 siang mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi tentang kerusakan tersebut.
“Nanti kita lihat. Kalau itu masuk segmen pekerjaan kita maka kita perintahkan mereka untuk memperbaikinya, sebab masih dalam tahap masa pemeliharaan. Kalau untuk penembokan itu panjangnya 60 meter dibeberapa titik,” katanya.
Senada juga disampaikan Direktur CV. Buton Jaya, Andi ketika dikonfirmasi media menyebut jika dirinya juga belum mengetahui akan kerusakannya.
“Setelah ibadah saya akan cek. Jika rusak kita perbaiki,” ucapnya Jumad siang.
Terkait item penembokan, Andi menyampaikan ada tiga titik pekerjaan dengan volume 3 kubik, lebar 30 centi.
“Kalau tidak salah ada tiga atau empat titik. Itu ada di belakang SD Kenarilang, sekitar bengkel dan sesudah kios,” kata Andi yang mengaku tidak bisa menghitung nilai anggaran sebab anggaran menurutnya dipotong 10 % namun ternyata tidak demikian.
Sementara Hasan selaku konsultan perencana proyek tersebut ketika dikonfirmasi terkait penembokan mengatakan, awal perencanaannya bukan penembokan tapi semacam talut untuk penahan tebing.
“Volumenya 4 kubik atau sekitar 20 meter,” ungkapnya singkat.
Sesuai hasil pantauan media dilapangan, Kamis, 22/10/2020 pagi, ditemukan ada kerusakan di dua titik. Sementara penembokan atau talut hanya ada di belakang SD Kenarilang dengan tebal sekitar 5 cm, tinggi sekitar 20 cm dan panjang sekitar 5 m.
Menurut keterangan dari warga sekitar, proyek ini hanya rehabilitasi karena sebelumnya sudah ada aspalnya.
“Coba kakak mereka lihat, batu untuk penahan pinggir aspal jalan tidak ada. Itu bantu lama bekas jalan lama. Selain itu pihak ketiga yang mengaerjakan proyek tersebut tidak menggunakan urukan pilihan (Urpil),” kata warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Masih menurut warga, kerusakan di beberapa titik tersebut diduga akibat pemadatan yang tidak baik. (*Tim)