Oelamasi, seputar-ntt.com – Nasib naas menimpa remaja 13 tahun RT.002/RW. 002 Dusun IV Desa Onansila Kecamatan Semau Selatan, Yesly Lole karena harus merenggang nyawa dimulut seekor Buaya yang berkeliaran di Pantai Onansila.
Jasad pelajar kelas V SD Inpres Onansila saat ditemukan warga Semau Selatan sudah tidak utuh lagi karena tinggal tangan sebelah dan otaknya saja yang ditemukan warga sedangkan bagian tubuh lainnya telah dimakan Buaya yang berkeliaran di Pantai Onansila.
Camat Semau Selatan Jhoni Ati mengatakan hal ini saat dihubungi Seputar NTT melalui telepon selularnya dari Kupang, Rabu (19/2).
Menurut Ati, putri ke 4 dari pasangan Yolemdus Lole dan Asnat Lole-Tasi ini dimakan buaya hari Senin 17 Ferbuari 2014 lalu sekira pukul 13.00 wita.
Yesly sebelum kejadian, kata Ati, bersama 2 temanya pulang dari sekolah tapi mereka tidak langsung ke rumah namun mereka menuju Pantai Onansila untuk membantu orang tua mereka yang berada disana. Setiba dipantai mereka tidak menyangka kalau seekor buaya telah menanti mereka dibibir pantai.
“Yesly yang mendekat kearah Buaya karena dia kira itu adalah Penyu sehingga akhirnya ia langsung diterkam buaya,” tutur Ati dari balik telepon selularnya.
Melihat hal itu, lanjut Ati, dua temannya yakni Itel Lenggu dan Uco Lole berlarian pulang dan melaporkan kejadian tersebut kepada orang tua mereka dan saat itu juga Pol Air dan masyarakat turun ke Pantai untuk mencari buaya itu. Sayangnya pencaharian ini tidak membuahkan hasil sehingga pencaharian kembali dilanjutkan keesokan harinya.
“Malam hari tanggal 18 kemarin akhirnya buaya itu ditemukan dan tadi pagi (Kemarin, red) buaya tersebut itu ditarik kedarat,” katanya.
Ati mengaku, saat memberikan informasi ini kepada wartawan Buaya yang berhasil ditarik ke darat tersebut sedang dibelah oleh masyarakat setempat untuk mengambil bagian tubuh Yesly yang diduga masih berada dalam perut Buaya untuk dikuburkan.
“Saya sudah minta agar Buaya itu dikuburkan tapi masyarakat bersikeras untuk membelah tubuh Buaya itu, katanya mau mengambil sisa tubuh Yesly yang diduga masih ada dalam perut Buaya,” tambah Ati.
Setelah kejadian ini, Ati mengaku akan segera melaporkan kepada Bupati Kupang, Ayub Titu Eki sehingga Buaya yang ada dapat ditangkap lalu dimasukkan dalam tempat penangkaran Buaya supaya tidak menimbulkan korban jiwa lagi dikemudian hari. Sebab peristiwa seperti ini sudah pernah terjadi beberapa kali sebelum Yesly menjadi korban.
“Kejadian ini bukan pertama kali sehingga saya akan laporkan kepada Pak Bupati supaya ada tindakan untuk merelokasikan buaya-buaya ini sehingga tidak jatuh korban lebih banyak lagi,” pungkas Ati. (sho)