Kupang, seputar-ntt.com – Pemadaman listrik di wilayah Kecamatan Sabu Timur dan Kecamatan Sabu Tengah, Kabupaten Sabu Raijua kembali kumat. Sudah hampir dua pekan terakhir masyarakat setempat mengeluhkan pemadaman yang dilakukan PLN.
“Sudah hampir dua minggu listrik padam terus. Padamnya berjam-jam bahkan bisa satu hari penuh, kami sebagai pelanggan merasa sangat dirugikan,” kata Ama Leba Warga Desa Loborai Kecamatan Sabu Timur Kepada Seputar NTT, Minggu (22/2/2015).
Menurutnya, Pemadaman serupa sempat terjadi pada akhir tahun 2014 silam. Namun setelah pihak PLN dipanggil oleh DPRD Sabu Raijua, listrik kembali menyala normal. Kini, kejadian serupa kembali berulang sehingga membuat masyarakat resah dan kesal.
“Nanti kalau kami telepon, ke orang PLN dibagian mesin, jawabannya masalah jaringan, lalu ketika telpon ke bagian jaringan katanya ada masalah mesin. Mereka saling lempar tanggungjawab, itu yang membuat kesal,” tambahnya.
Hal yang sama dikatakan Devan Rona, salah satu warga Kelurahan Limaggu, Kecamatan Sabu Timur. Dia mengakui bahwa ada yang tidak beres dengan pelayanan listrik di Sabu Raijua. Pasalnya, Kecamatan Sabu Timur maupun Sabu Tengah selalu menjadi sasaran pemadaman.
“Kalau di Sabu Barat selalu menyala, memangnya kami disini tidak bayar tagihan atau apa? Saya pikir kalau PLN mau jujur dengan kondisi yang ada kami bisa paham. Tapi pemadaman yang dilakukan sudah diluar batas kewajaran karena bisa satu hari penuh bahkan lebih dari 24 jam,” ungkap Devan.
Anggota DPRD dari Dapil Sabu Timur, Mezak Dida yang dimintai tanggapannya terkait pelayanan PLN di Sabu mengatakan, PLN tidak adil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Ini bentuk ketidakadilan dalam pelayanan bagi masyarakat,” katanya.
Dia juga membantah jika jaringan yang menjadi alasan PLN dalam memadamkan listrik tidak benar. “Sekarang masyarakat sudah sadar sehingga semua pohon yang dekat dengan jaringan sudah dibersihkan, sehingga tidak benar jalau ada jaringan yang putus akibat tertimpa pohon,” tambah Anggota DPRD dari Partai Golkar ini.
Untuk itu, sebagai anggota DPRD, pihaknya akan menyampikan hal tersebut kepada Ketua DPRD dan anggota DPRD lainnya supaya memanggil pihak PLN. “Kalau ada kendala, biar kami tahu supaya dicarikan solusinya. Jangan buat masyarakat resah dengan pelayanan model seperti ini,” kesalnya. (ama)
klw soal listrik yg tdk beres sama juga di kab Ende bagian kecamatan luaar kota……pelanggan setressss usaha macet…….