Kupang, seputar-ntt.com – Pelaku yang diduga sebagai pembuang bayi laki-laki di Kelurahan Fatufeto, Kecamatan Alak Kota Kupang,pada 31 Desember 2013 adalah wanita asal Alor yang baru dua bulan tinggal di Kelurahan Fatufeto.
Hal ini terungkap saat aparat kepolisian dari Polsek Alak, melakukan penyisiran di sekitar TKP serta menghimpun informasi dari warga sekitar. Tidak lebih dari dua jam, aparat polisi sudah bisa menemukan seorang wanita asal Alor yang dalam keadaan Baru melahirkan namun tidak memiliki bayi.
Pelaku bernama Ince Maukari, yang tinggal di rumah Jublina Padalau sejak dua bulan terakhir. saat diinterogasi polisi, Ince mngaku bahwa ia yang melahirkan bayi laki-laki di kebun sebelah rumahnya kemudian ditinggalkan begitu saja.
Untuk mengorek keterangan lebih lanjut aparat polisi mambawa Ince ke puskesmas untuk mendapat perawatan dan selanjutnya mengorek keterangan lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada tersangka lain dalam kasus ini.
Jublina Padalau, pemilik rumah kepada seputar-ntt.com mengaku kalau yang bersangkutan sudah tinggal bersamanya selama dua bulan. Dia mengaku tidak tahu saat Ince melahirkan hingga akhirnya dihebohkan dengan penemuan bayi di kebun warga.
“Dia dari Alor, dia disini baru dua bulan dan suaminya ada di Alor jadi kita sudah hubungi suaminya,”kata Jublina.
seperti diberitakan sebelumnya, Warga RT 16 RW 4 Kelurahan Fatufeto, Kecamatan Alak Kota Kupang, Selasa 31 Desember 2013 sekitar pukul 06:00 Wita dihebohkan dengan penemuam seorang bayi laki-laki yang baru dilahirkan dan dibuang ibunya. Bayi naas ini ditemukan didalam kebun kacang milik Radja Djami.
Radja Djami, orang pertama yang mendapati bayi tersebut mengisahkan, saat itu dirinya hendak menyiangi tanaman kacang yang ada di kebun miliknya. ketika sedang asik membersihkan rumput, dirinya mendengar suara tangisan bayi.
“Pertama saya dengar saya pikir anak anjing yang menggonggong tapi kemudian saya dengar baik-baik ternyata suara tangisan bayi,”katanya.
Setelah dirinya mencari sumber suara, ia terkejut mendapati seorang bayi laki-laki yang dibuang masih dalam kondisi berdarah. Dia kemudian memanggil tetangga lainnya untuk segera memberikan pertolongan kepada bayi naas yang terus menangis itu.
“Mereka buang dekat kandang babi, jadi ada anjing yang gonggong. Kasian sekali kondisi bayi ini,”ujarnya.(joe)
Kasih sy az…
ehhhhhh kasian.niiii di bp punk kebun ni ma.
perbuatan yg tdk boleh di contoh.