Pemdes Dobo Nuapu’u Gandeng WTM Tingkatkan Kompetensi Petani Kakao

Maumere, seputar-ntt.com – Kakao merupakan salah satu komoditas primadona Kabupaten Sikka di samping kelapa dan mente. Hal ini disebabkan karena kondisi alam dan cuaca di beberapa wilayah di Kabupaten Sikka cocok untuk dikembangkan salah satu tanaman umur panjang ini. Jika alam sudah memungkinkan maka kompetensi para petani juga harus baik sehingga mampu mengolah alam ini secara baik dan bermartabat.

Atas dasar inilah, Pemerintah Desa Dobo Nuapu’u, Kecamatan Mego menggandeng Wahana Tani Mandiri (WTM) berupaya meningkatkan pengetahuan tekhnis dan kompetensi petani kakao. Selain itu melalui upaya ini para petani diharapkan mampu membuka cakrawala berpikir mengenai kedaulatan pangan serta penggunaan pupuk organik bagi tanaman kakao.

Demikian disampaikan Kepala Desa Dobo Nuapu’u, Sergius Solo ketika membuka kegiatan pelatihan budidaya kakao di Kantor Desa Dobo Nuapu’u, Selasa (17/1/2017)siang. Kegiatan ini sendiri dihadiri oleh 30 orang petani yang tergabung dalam beberapa kelompok tani.

Menurut Sergius, kegiatan tersebut menjadi salah satu bidang yang menjadi fokus dan perhatian dari pemerintah desa untuk memberdayakan para petani.

“Dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDES), kami juga fokus pada upaya untuk memberdayakan petani dalam mencapai kualiatas hidup yang layak. Karena itu, kami juga mendistribusikan tanaman umur panjang seperti pala, cengkeh dan kakao. Langkah ini sebagai motivasi kepada para petani,” papar Sergius.

Tidak hanya itu saja, lanjut Sergius, pemerintah desa juga menyelenggarakan pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida organik serta pelatihan budidaya kakao bagi para petani yang dimotori oleh kader WTM. Sehingga melalui upaya tersebut maka para petani disadarkan mengenai konsep pertanian yang ramah lingkungan.

“Kita sengaja mengambil pemateri dari WTM dan penyuluh dari kampung sendiri karena selama ini mereka telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan dengan kader tani desa yang tentunya banyak hal teknis yang diketahui sehingga bisa dibagikan kepada kita semua di sini. Saya berharap agar semua kita bisa terapkan apa yang kita dapat di sini  di kebun kita masing-masing,” kata Kepala Desa dua periode ini.

Sementara itu, Direktur Wahana Tani Mandiri, Carolus Winfridus Keupung dalam sambutanya mengatakan bahwa pelatihan ini harus dikaitkan dengan konsep pertanian berkelanjutan melalui sistem pertanian terpadu. Dengan demikian, sambung Win, perencanaan yang dibangun dalam pengembangan tanaman kakao dan pangan itu sesuai dengan teknik yang dianjurkan.

“Dalam pelatihan ini, kami dari WTM juga mau terlibat karena kami memiliki visi dan misi yang sama dengan pemerintah desa dalam upaya menciptakan kader tani yang mampu mencapai kedaulatan pangan,” ungkap Win Keupung.

Kegiatan ini dihadiri pula oleh Beatriks Rika, seorang petani peneliti yang beberapa waktu lalu mendapat penghargaan di Jakarta karena keberhasilannya mengawinkan padi lokal sehingga menghasilkan varietas unggulan baru.

Beatriks sendiri mengharapkan keseriusan para petani untuk menciptakan kedaulatan pangan mulai dari daerah sendiri terlebih dengan mengandalkan varietas lokal.

“Kedaulatan pangan harus dimulai dari petani dengan mengidentifikasi pagan varietas lokal. Karena jenis itulah yang sebetulnya adaptif dengan iklim kita di sini. Saya sudah dua tahun mencoba penelitian ini, dan ternyata kegiatan ini membutuhkan keseriusan petani,” ujar Beatriks.

Untuk diketahui, pelatihan ini difasilitasi oleh Koordinator Lapangan WTM, Dedi Alexander dan Kader Tani WTM, Thomas Didimus didampingi oleh tenaga PPL Swadaya, Yustinus Pulong. Kegiatan ini akan berlangsung hingga Kamis (19/1/2017).

Komentar Anda?

Related posts