Kupang, seputar-ntt.com – Pemerintah pusat melalui dinas pendidikan dan kebudayaan kota Kupang mengucurkan dana bantuan operasional bagi 212 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di lingkup pemerintah kota Kupang, Rabu, (20/9/2017). Jumlah besaran dana yang terima PAUD bervariasi tergantung jumlah siswa, besaran mencapai Rp30,6 juta per sekolah.
Kepala pendidikan dan kebudayaan kota Kupang, Filmon Lulupoy, mengatakan bahwa dana tersebut untuk membantu operasional pendidikan di sekolah serta meringankan beban biaya orang tua siswa. Katanya, jumlah lembaga penerima dan penyelenggara 212 lembaga, terdiri TK, Kelompok Bermain, Tempat Penitipan Anak, dan Satuan PAUD.
“Penggunaan dana ini sesuai juknis kegiatan pembelajaran 50 persen, 35 pendukung dan kegiatan lainnya 15 perswn. Total dana yang kucurkan sebesar Rp4,789miliar,”ujarnya.
Ditambahkannya, dana tersebut sama dengan nomenklatur DAK. Saat ini tambahnya, dari jumlah PAUD yang ada, satu PAUD berstatus negeri, satunya dalam proses dan direncanakan setiap kecamatan memiliki satu PAUD negeri. Dia menghimbau sekolah yang mendapatkan bantuan, untuk memanfaatkan dana tersebut dengan sebaik mungkin.
“Bapak ibu penerima dana, waspadalah! jangan percaya oknum – oknum yang datang ke sekolah mengatasnamakan pribadi, dinas atau pejabat untuk mendapatkan sesuatu. Baik itu berupa fee dan lain sebagainya, karena ini masuk dinomenklatur DAK. DAK fisik dan non fisik. Kalau ada segera lapor atau sampaikan ke dinas,”tambahnya.
Wali kota Kupang, Jefirstson R Riwu Kore, dalam acara penyerahan secera simbolis menegaskan penggunaannya dilakukan dengan baik dan tepat sasaran. Katanya, pemerintah akan terus memperhatikan fasilitas pendidikan termasuk tunjangan para guru honorer.
“Saya minta tolong pak kadis, bapeda memberikan bantuan ini tidak dalam bentuk uang kas karena kalau uang kas rentang sekali menggunakan tidak pada tempatnya. Kita minta untuk kirim lewat rekening masing – masing. Hati – hati menggunakannya,”katanya
Wali kota menghimbau, sekolah PAUD untuk memperkenalkan bahasa Inggris sejak dini. Pemerintah katanya, akan memberikan pelatihan kepada para guru secara gratis. (Pelipus Libu Heo)