Pemkot Kupang Salurkan 13.740 Bansos Rastra

Kupang, Seputar-ntt.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menyalurkan bantuan sosial (Bansos) Beras sejahtera (rastra) kepada 13.740 penerima maanfaat. Penyerahan secara simbolis itu dibagikan langsung wali kota Kupang Jefirstson R Riwu Kore, Rabu 23 Januari 2018 di hotel On The Rock Kupang.

Wali kota Jefri dalam sambutannya mengatakan bahwa pemberian rastra itu adalah bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat. Kata Jefri, ke depan pemerintah akan bekerjasama dengan lembaga keagamaan, Mesjid, Gereja dan Pura. Hal itu dibuat untuk memastikan bantuan tersalurkan secara baik dan tepat sasaran.

“Saya minta Lurah, cek juga ke RT RW nya. Apa benar saudara kita ini sudah mendapatkan semuanya. Masa orang miskin hanya 13 ribu. Tolong sekarang dievaluasi kembali. Kita minta ada yang tercecer, catat saja. Karena itu nanti, kita punya program dengan bapak pendeta, Imam untuk cek apakah yang dimasukan oleh bapak RT RW. Masih ada warga yang tercecer tidak,”katanya.

Dalam waktu dekat, pemerintah akan mengirimkan pemberitahuan kepada penerina untuk memastikan apakah sudah terima atau belum. Wali kota berharap bantuan segera sampai di tangan warga dan para lurah tidak menahan bantuan berlama – lama.

“Kita beri tau nanti. Bukan tidak percaya lurah hanya membantu saja kontrol. Bapak lurah juga supaya jangan simpan beras terlalu lama. Supaya tau bahwa dia dapat. Kadang – kadang. Mungkin dia sudah tidak ada. Kita beri tau. Saya mau kasi tau, ke depan mau perbaiki ini sistem,”tambahnya.

Kepala dinas Sosial kota Kupang, Felisberto Amaral mengatakan bahwa sesuai arahan presiden pada rapat kabinet terbatar agar bantuan dan subsidi disalurkan secara non tunai. Demikian juga bantuan pangan dapat disalurkan dalam bentuk natural maupun dalam bentuk non tunai.

“Bansos Rastra dengan kualitas medium 10 kilogram disalurkan setiap bulan tanpa dikenakan biaya. Sebelum kebijakan ini diterapkan. Masyarakat menerima beras sebanyak 15 kilogram namun masyarakat juga harus tebus uang sebesar Rp1600 per kilogram,”katanya.

Sejak tahun 2013 hingga tahun 2017, kata dua, uang tebusan tersebut disubsidi pemerintah kota Kupang yang nilainya kurang kebih Rp 4 milliar. Sehingga masyarakat tidak perlu membayar uang tebusan tersebut. Lanjutnya, pemberian Bansos Rastra di tahun 2018 ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan akses masyarakat miskin lewat pemenuhan kebutuhan pangan pokok masyarakat.

Meningkatkan ketahanan pangan di tingkat keluarga penerima manfaat. Sekaigus sebagai mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan serta stabilasasi harga pasar di pasaran yang mengalami inflasi dan menjaga stok pangan nasional.

“Jumlah penerima manfaat Bansos Rastra di kota Kupang pada tahun 2018 sebanyak 13.740 terdiri dari, kecamatan Alak sebanyak 3334, kecamatan Maulafa 2983, kecamatan Oebobo sebanyak 2472 dan kecamatan Kota Lama 803 penerima manfaat. Kecamatan Kota Raja 1705 dan kecamatan Kelapa Lima 2443 penerima Bansos Rastra,”ujarnya.

Ditambahkannya, total jumlah beras yang disalurkan setiap bulan sebanyak 137.400 kilogram, sedangkan jumlah beras yang disalurkan untuk enam bulan ke depan adalah sebanyak 824.400 kg. Pada Juli yang akan datang penerima bansos Rastra ini, akan menstransformasi ke dalam bantuan pangan non tunai.

Setiap keluarga penerima manfaat akan menerima Rp 110.000 per bulan dalam bentuk kartu combo yang dapat digunakan untuk berbelanja di 20 Warung Gotong Royong Elektronik (e-warong) yang dioperasikan oleh koperasi di bawah koordinasi Kementeriaan Sosial RI. Saat ini 20 e-warung itu sudah beroperasi secara manual.

Salah seorang warga penerima bansos Rastra, Erniwati mengaku bersyukur dengan adanya bantuan pemerintah yang memperhatikan rakyat kecil. Dia berharap kualitas rastra yang didapat lebih baik dari tahun sebelumnya. Karena beras itu juga dikonsumsi anaknya.

“Sedikit dan banyak itu kami bersyukur. Ada bantuan pemerintah yang memperhatikan rakyat kecil demi kita punya kelangsungan hidup. Memang kalau dihitung dengan jumlah yang ada tidak seberapa tetapi sangat membantu. Apalagi kalau tidak ada beras, sangat – sangat membantu,”kata ibu dari kelurahan Nofonaek ini.

Bantuan beras 10 kilogram itu, bagi erni yang memiliki anggota keluarga 8 orang tidak cukup. Mama bapak, anak serta ponaan, namun dirinya bersyukur atas bantuan itu. (Pelipus Libu Heo)

Komentar Anda?

Related posts