Oelamasi, Seputar NTT.com – Pemprov NTT dinilai setengah hati dalam mendukung pembangunan jaan Poros Tengah Kupang-Oecusi. Padahal Kabupaten Kupang termasuk salah satu wilayah di Provinsi NTT yang masuk dalam kawasan program MP3EI.
Keadaan ini membuat Bupati Kupang, Drs. Ayub Titu Eki, MS,Ph.D angkat bicara menanggapi lambannya respon Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas PU khususnya untuk pembangunan Jalan Poros Tengah.
“Pemprov NTT setengah hati memperjuangkan pembangunan Jalan Poros Tengah ini. Padahal jalan ini sudah kita gagas sejak tahun 2009 lalu,” kata Bupati Titu Eki di rumah jabatan (15/10/2013).
Bupati Titu Eki yang didampingi kabag Humas Stef Baha lebih jauh menjelaskan, jalan Poros Tengah ini panjangnya 159,2 Km lebih yang menghubungkan sejumlah wilayah yakni Fatuleu Tengah, Takari, Amfoang, Kauniki hingga keOecusi Timor Leste.
Menurut Bupati Titu Eki, jalan poros tengah ini sangat penting selain membuka isolasi wilayah juga menjadi urat nadi perekonomian masyarakat di wilayah ini yang selama ini sulit mendapatkan pelayanan transportasi.
Guna mewujudkan pembangunan jalan poros tengah ini, kata Ayub, Pemkab Kupang secara swadaya dengan melibatkan tokoh adat dan tokoh masyarakat berhasil membuka jalan sepanjang 40 Km lebih.
Pihaknya, kata pria berambut putih ini, telah mengusulkan kepada Pemprov NTT melalui Dinas PU agar bisa memperjuangkan peningkatan poros tengah menjadi jalan negara.
“Kita sudah usul berulang kali tapi tidak pernah ditindaklanjuti pemerintah provinsi dan Dinas PU NTT,” kata Bupati Titu Eki dengan nada tinggi.
Ia menambahkan bila usulan tersebut ternyata ada yang kurang maka sudah seharusnya pemprov atau Dinas PU melakukan pembinaan atau pemberitahuan guna diperbaiki.
Ironisnya, Pemkab Kupang justru dibiarkan sendiri berjuang dalam pembangunan jalan poros tengah ini. Ia juga mengkritik parpol politik yang seakan menutup mata akan hal ini. Padahal bila semua ikut memperjuangkan hal ini tentu akan terselesaikan.
“Apakah kabupaten bukan bagian dari Provinsi NTT,” Tanya suami Christina yang kembali dipercaya masyarakat memimpin Kabupaten Kupang 2014-2019 ini.
Secara politik, kata Bupati Titu Eki lagi, pembangunan jalan poros tengah ini seharusnya menjadi prioritas karena langsung kewilayah perbatasan RI dan Timor Leste. Bila pembangunan ini tidak dilakukan bukan tidak mungkin akan memunculkan ketidakpercayaan rakyat kepada pemerintah.
Apalagi, sebut dia, PM Timor Leste, Xanana Gusmao beberapa waktu lalu telah meresmikan pembangunan pelabuhan internasional di Oecusi.”Jangan heran kalau kemudian rakyat kita di wilayah perbatasan lebih memilih kesebelah (Timor Leste Red),” katanya.
Dalam kesempatan ini Bupati Titu Eki juga menyayangkan alokasi anggaran senilai Rp 75 miliar lebih dalam APBN TA 2014 untuk pembangunan jalan poros tengah yang dianggarkan Pemerintah Pusat, Rp 35 miliar telah dialihkan ketempat lain.
“Saya sangat harapkan pemerintah provinsi bisa memperhatikan hal ini. Kalau dananya untuk pembangunan jalan poros tengah lantas kenapa harus dialihkan lagi. Dukungan pemerintah pusat lewat program MP3EI sudah ada namun tetap harus ada dukungan dari pemprov dan instansi teknik tidak bisa hanya Pemkab Kupang,” bebernya. (sho)