Kupang, seputar-ntt.com – Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menghabiskan dana sebesar Rp7,7 miliar lebih untuk mengembangkan fisik bangunan di dua pasar tradisional yakni pasar Oebobo dan Oeba.
“Total biaya pengembangan fisik dua pasar tradisional ini sebesar Rp7,7 milliar,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), Kota Kupang, Jerry Kana di sela- sela peresmian dua pasar itu, Senin, 27 Februari 2017.
Dia merincikan pembangunan fisik pasar Oebobo yang dibangun diatas lahan 1.200 meter persegi menelan anggaran sebesar Rp6,8milliar, sedangkan pasar Oeba dengan luas 1.106 meter persegi sebesar Rp945 juta, dengan sumber dana berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Tugas Perbantuan (TP).
Baca Juga : Lahan Sawah Kering, Pemerintah Sabu Raijua Normalisasi Sungai
Hasil pengembangan fisik itu, maka di pasar Oebobo terdapat 63 unit kios dan 1 los dagang untuk 164 meja. Pasar Oeba dengan hasil pengembangan fisik terdapat 12 unit kios, 1 unit los, 52 meja jualan, 1 unit bangunan Mandi, Cuci, Kakus (MCK), Bak Penampung Air dan 2 unit Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Wali Kota Kupang, Jonas Salean saat meresmikan penggunaan gedung baru pasar tradisional Oebobo mengatakan ini merupakan program prioritas revitalisasi pasar, kami ingin pasar tradisional lebih baik dari hari ke hari” katanya.
Kedua gedung baru tersebut akan mulai beroperasi awal Maret 2017 dan ditempati oleh para pedagang. (*nttterkini.com/Lid)