Kalabahi, seputar-ntt.com – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-78, Polres Alor menggelar bakti kesehatan peduli stunting, Sabtu, 15/6/2024 pagi.
Kegiatan yang berpusat di Polsek Alor Barat Daya (Abad) tersebut berupa, pemeriksaan kesehatan terhadap 38 anak stunting disertai dengan pemberian obat dan vitamin serta pemberian makanan tambahan.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakapolres Alor, Kompol Jamaludin, Kabag SDM, AKP Onnan Ndolu, SH, Kasat Sabhara, IPTU Warsito, Kasie Dokes, IPTU dr. Viktor Try Junianto, dr. Desy Maria Advena, Kasat Lantas, IPTU Robby Bu’u, Kapolsek Alor Barat Daya, IPDA Fakhrudin Dasing, Ahli gizi Puskesmas Moru, Gusti Ayu Gita Mahesa, S. Tr. Gz, Kepala Laboratorium Puskesmas Moru, Dian Dakahamapu, A.mak, Ibu-Ibu Bhayangkari Cabang Alor, Ibu Ketua Ranting Bhayangkari Polsek Abad Ny. Asriyanti Fakhrudin bersama jajaran, Anggota Polsek Abad serta undangan yang hadir.
Kapolsek Abad, IPDA Fakhrudin Dasing dalam arahannya mengatakan, bakti kesehatan ini merupakan sebuah bentuk kepedulian Polri terhadap masalah stunting.
“Kegiatan hari ini juga menunjukkan komitmen kami untuk terus berperan aktif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, terutama kualitas hidup anak-anak yang terdampak di wilayah kita,” ujar Dasing.
Untuk itu Kapolsek Abad juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atau segala perhatiannya, terutama keluarga anak-anak stunting.
“Kami merasa senang karena sebagian anak-anak stunting binaan Polsek Abad sudah sehat. Untuk itu mari sama-sama terus saling menjaga dan membantu dengan penuh keikhlasan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak kita,” tandas IPDA Fakhrudin Dasing.
Sementara Kasie Dokes, IPTU dr. Viktor Try Junianto menyampaikan, stunting merupakan sebuah persoalan serius yang dihadapi bangsa saat ini, dan perlu perhatian serius dari semua pihak termasuk Polri.
“Banyak faktor penyebabnya seperti kurang gizi dalam waktu lama, pola asuh yang kurang efektif, pola makan, tidak melakukan perawatan pasca melahirkan, gangguan mental dan hipertensi pada ibu, faktor sanitasi serta sakit infeksi yang berulang,” terangnya.
Untuk mencegahnya, kata dr. Viktor, sebaiknya dilakukan sebelum, saat, dan sesudah masa kehamilan diantaranya pemahaman akan konsep gizi, pilihan menu yang beragam, pemeriksaan rutin, pentingnya ASI, konsumsi asam folat yang cukup, serta kebersihan dan juga sanitasi.
Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap anak usia 0-59 bulan melalui penimbangan dan pengukuran, pencatatan hasil pengukuran tinggi dan berat badan, pelayanan kesehatan dan pemberian makanan tambahan. (Pepenk)