Kupang, seputar-ntt.com – Pers atau Media massa harus menjadi juru damai dalam keberagaman lewat karya jurnalistik. Tulisan yang positif bisa memberi pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan bisa meredam konflik ditengah masyarakat.
Demikian dikatakan Fasilitator Komunitas Pencinta Damai Kupang (Kompak), Ona Monabei sampaikan ini pada kegiatan aktif nir kekerasan bagi jurnalis di Kupang, Jumat (20/6/2014).
“Tindakan kekerasan sebagai suatu tindakan lanjutan dari konflik berkelanjutan yang sudah berada di luar batas kewajaran dan sangat melanggar nilai norma asasi manusia dapat mengakibatkan kerusakan moral. Pers memiliki peran yang strategis bagimana menciptakan kedamaian lewat karya jurnalistik,” kata Ona.
Ona menyebutkan, secara umum ada empat faktor yang menjadi penyebab kekerasan yakni budaya kekerasan yang dominan di lingkungan terkait, prinsip bahwa kekesalan harus dilampiaskan, dan keyakinan bahwa kekerasan tidak bisa dihindari. Selain itu, karena ada rasa tidak aman, ketimpangan, kepentingan yang bersifat pribadi, dan persepsi.
“Kekerasan mengakibatkan menumbuhkan kebencian dan dendam oleh orang yang ditindas, dan jatuhnya korban, serta terciptanya norma baru dalam masyarakat,” ujar Ona.
Bentuk- bentuk kekerasan menurut Ona antara lain, kekerasan fisik, psikis, seksual, penelantaran, dan eksploitasi. Sementara tipe- tipe yang menonjol dari kekerasan dibagi atas dua yakni kekerasan langsung yang mengguakan kekuatan fisik dengan kontak fisik, dan kekerasan tidak langsung.
“Kekerasan tidak langsung merupakan kekerasan yang mendekati hanya sebuah ancaman yang keras dan menyudutkan, tanpa melakukan kontak fisik, tetapi menimbulkan rasa sakit pada tertindas,” ujar Ona.
Koordinator Training, Carolus Loli menyampaikan, pers memiliki peranan sangat penting dalam proses keberagaman. Pers dapat berperan positif, tapi dapat juga berpengaruh sebaliknya. Sebab itu, keberadaan Komunitas Jurnalis Damai Kupang merupakan salah satu langkah untuk mengadvokasi media massa agar berpedan dalam upaya menebarkan penghargaan terhadap keberagaman. (joey)