Pertamina Bangun Terminal LPG di Tenau Kupang

Kupang, seputar-ntt.com–Dengan selesainya pembangunan Terminal Liquefied Petroleum Gas (LPG) tahun 2020 mendatang. PT. Pertamina (Persero) Provinsi NTT akan memulai konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Minyak Tanah ke gas.

Untuk membuktikan hal tersebut, dilakukan Groundreaking Pembangunan Proyek Terminal LPG Tenau Kupang dan Ekspos Proyek Strategis Direktorat LSCI Pertamina Dalam Upaya Meningkatkan Ketahanan Energi Nasional, di Terminal BBM Kupang, Senin (1/4/2019).

Dalam sambutannya, Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Gandhi Sriwidodo menegaskan, pembangunan Terminal LPG Kupang ibu merupakan Kick off dari pembangunan proyek-proyek LPG di wilayah Timur, meliputi Bima, Wayame serta Jayapura dengan total investasi sekitar Rp 1,2 Triliun.

“Proyek ini juga untuk mensukseskan program pemerintah, yakni konversi BBM ke LPG untuk rumah tangga dan usaha kecil serta kebutuhan LPG non subsidi bagi masyarakat NTT,” tandas Gandhi.

Dengan adanya Terminal LPG ini, tegas Gandhi, masyarakat NTT akan mendapatkannya dengan harga lebih murah dan berkualitas.

“Pertamina bukan hanya sekedar mencari keuntungan bisnis semata, tapi juga memiliki kewajiban sebagai agen pembangunan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat, khususnya warga Kota Kupang dan sekitarnya,” ujar Gandhi.

Hal senada juga diungkapkan Direktur PT. Batara Indonesia (Persero), Oksarlidady Arifin bahwa pembangunan Terminal LPG Kupang bukan proyek pertama yang dikerjakan bersama Pertamina, yang mana sebelumnya sudah di Tegal.

“Kepercayaan ini mendorong kami menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, dengan mutu dan waktu sesuai dengan rencana. Yang mana total Proyek ini selama 18 Bulan bisa selesai tepat waktu,” janji Oksarlidady.

Anggota Komisi VII DPR RI, Feri Kase yang hadir menegaskan, dari investasi Pertamina sebesar Rp 1,2 Triliun, Rp 300 Miliar lebih untuk pembangunan Terminal LPG di Kupang.

“Tentunya masih banyak tantangan yang akan dihadapi dalam proses ini, maka sebagai wakil rakyat Dapil NTT 2, meminta dukungan dari semua pihak terutama pemerintah setempat dalam hal segala proses atau perizinan yang harus dilalui, sebagai dukungan riil,” paparnya.

Begitu juga dengan masyarakat sekitar, ujar Feri Kase, harus saling mendukung, agar mendapatkan pembangunan yang berkelanjutan di daerah ini.

Sedangkan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, Provinsi NTT memiliki sumber gas yang cukup banyak, tidak kalah dengan Marsela atau Timor Leste.

“Hari ini kita punya terminal LPG, kedelapan kita punya gas langsung dari alam, bahkan kita punya 50 gitu potensi di pulau ini, hal ini sesuai data yang saya peroleh dari Belanda dan Jepang,” kata Viktor Laiskodat.

Pihaknya mengingatkan, 50 Persen dana yang digunakan harus diinvestasikan ke Bank NTT dahulu, kalau tidak maka gubernur akan tersinggung.

“Saya mendorong seluruh pengusaha yang akan berinvestasi di NTT manset nomor satu adalah Bank NTT, kalau sudah keluar silahkan di Bank lain,” harap Viktor Laiskodat. (ira)

Komentar Anda?

Related posts