Kupang, seputar-ntt.com – Kasus kematian ibu melahirkan dan bayi adalah salah satu dari beragam persoalan kesehatan yang dialami masyarakat Kota Kupang. Sehingga perlu mendapat kajian yang lebih komprehensif dan penanganan lebih ini. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa masih ada celah yang belum ditangani secara baik melalui sistem pelayanan kesehatan di tingkat dasar, maupun tingkat pelayanan rujukan. Atas dasar itulah maka harus lebih gencar melakukan upaya-upaya promotif kepada masyarakat melalui sistem informasi yang lebih efisien dan efektif seperti sistem posyandu.
Hal ini dkatakan Plt. Walikota Kupang,Yohana Lisapaly saat membuka kegiatan sosialisasi sistem informasi Posyandu (SIP) bagi kader Posynadu tingkat Kota Kupang di aula Rumah Jabatan Walikota Kupang, Kamis (8/12/2016).
Menurut Lisapaly,sistem informasi posyandu adalah salah satu komponen dari kegiatan posyandu yang menghasilkan data dan informasi tentang pelayanan terhadap proses tumbuh kembang anak dan proses pelayanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak. Keberadaan posyandu selama ini telah terbukti sangat membantu menekan masalah-masalah kesehatan dasar masyarakat di Kota Kupang.
Untuk itu,Lisapaly meminta, kemitraan yang telah dibangun selama ini perlu ditingkatkan agar pelaksanaan tugas para kader poayandu lebih tepat sasaran dan mampu melayani masyarakat secara baik.
“Pada kesempatan ini, saya ingin sampaikan kepada pihak kelurahan sebagai perpanjangan tangan dari Pemkot supaya memberikan perhatian dan dukungan bagi pelaksanaan kegiatan posyandu di wilayahnya. Kepada tim PKK kecamatan dan Kelurahan agar senantiasa berkoordinasi mengevaluasi serta mendorong kinerja kader posyandu dalam melaksanakan pelayanan public,’ kata Lisapaly.
Lisapaly berharap, melalui kegiatan sosialisasi ini menjadi salah satu wahana strategis bagi seluruh komponen kesehatan terkait, untuk membangun kesamaan persepsi sekaligus melahirkan sebuah komitmen bersama dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi.
“Saya berharap juga kepada para kader agar dapat mengkaji hak-hal konkret yang ditemui di lapangan dan kondisi riil yang dihadapi masyarakat. Serta harus ada tindaklanjut dari apa yang dihasilkan pasca kegiatan sosialisasi ini. Sehingga jadikanlah momentum ini sebagai tonggak penting bagi semua stakeholder yang mengemban amanah mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, agar lebih sigap dan lebih serius menyikapi fenomena kesehatan ibu dan anak dengan memperkuat rantai pelayanan kesehatan yang strategis, yang nantinya semua akan berdampak positif pada keberhasilan pembangunan daerah,” pinta Lisapaly.
Sementara itu dalam laporan panitia yang disampaikan oleh Plh. Kabid pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga BPM Kota Kupang, Dinson D.L. ludji mengatakan, maksud dari kegiatan ini untuk dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan serta menyamakan persepsi bagi para pengelola posyandu secara berjenjang, terutama dalam memandu pelaksanaan sistem informasi posyandu (sip) di kota kupang.
Dan selain itu,tambah Ludji, kegiatan ini juga untuk mendapatkan data yang akurat terhadap capaian pelaksanaan kegiatan serta kenala-kendala yang dihadapi maupun uipaya perbaikan dan penyelesaiannya.(riflan hayon)