Kalabahi, seputar-ntt.com – Polres Alor menggelar vaksinasi covid-19 bagi pelajar umur 6 sampai 11 tahun di SD Gmit 01 Kalabahi, Senin, 21/2/2022 pagi.
Kapolres Alor, AKBP Ari Satmoko, SH. SIK, MM disela-sela kegiatan vaksinasi mengatakan, upaya antisipasi dengan terus meningkatnya penyebaran varian omicron menjadi perhatian bersama termasuk di Kabupaten Alor.
“Kita harus terus berakselerasi dan giatkan vaksinasi. Harapannya, semoga di bulan April, target vaksinasi di Alor menjadi 100 % dari 70 % saat ini,” ujar Ari.
Untuk kegiatan vaksinasi di SD Gmit 01 sendiri, Kapolres menyampaikan, ada 300 dosis vaksin merk sinovac untuk para siswa/siswi yang dibagi dalam dua tahapan.
“Hari ini diperuntukan kepada 150 orang dan dihari Kamis nanti untuk 165 siswa. Namun tidak menutup kemungkinan jika ada masyarakat umum yang hendak melakukan vaksin tahap I, II maupun booster maka kami siap untuk melayaninya,” kata Ari Satmoko.
Ditempat terpisah Kepala Sekolah SD Gmit 01 Kalabahi, Anderias Saitakela memberikan apresiasi kepada pemerintah, khususnya jajaran Polres Alor yang melaksanakan giat vaksin di sekolahnya.
“Saya juga berterima kasih kepada para orang tua murid peserta didik yang telah mempercayakan sekolah untuk terselenggaranya vaksinasi ini,” ungkapnya
Dijelaskannya, Memang ada beberapa orang tua yang sesuai dengan surat pemberitahuan sekaligus permohonan persetujuan yang dikeluarkan oleh sekolah ada yang keberatan karena ada beberapa alasan.
“Ada anak umur 12 yang sudah divaksin dan itu bagus. Sementara ada juga ada anak yang kondisi kesehatannya terganggu serta masih ada rasa takut dari para orang tua murid,” terang Anderias.
Terhadap orang tua yang masih ragu dan takut ini, pihak sekolah berharap agar semua bisa mengikuti anjuran pemerintah dengan melakukan vaksinasi agar bisa terwujud herd immunity di kawasan sekolah.
“Ini penting karena bagaimana pun juga, anak-anak harus melakukan belajar tatap muka langsung dengan teman-teman lain. Mari kita berkerjasama dan berkolaborasi secara baik sehingga anak-anak yang belum divaksin dapat divaksin,” harapnya
Bagaimanapun juga, sambung Anderias, untuk lingkup pendidikan perlu belajar tatap muka sebab pengalaman menunjukan jika belajar dari rumah itu tidak efektif.
“Dengan tatap muka maka kualitas pembelajaran bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan kita,” pungkas Saitakela sembari berucap jika vaksinasi bagi siswa siswi nya berjalan dengan aman dan lancar walaupun ada anak-anak yang masih takut dan menangis saat divaksin,” tutup Anderias Saitakela. (*Pepenk)