Boti, seputar-ntt.com – Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) adalah salahsatu dari Tri Dharma yang wajib dilaksanakan oleh setiap Dosen dan Mahasiswa pada Perguruan Tinggi baik Swasta maupun Negeri. Universita Citra Bangsa adalah salahsatu Perguruan Tinggi yang mewajibkan seluruh dosennya menjalankan Tri dharma.
Pendidikan Bahasa Inggris adalah salah satu program Studi yang ada pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Citra Bangsa. Dalam melaksanakan salahsatu Tri Dharma nya yaitu PKM, dosen dan mahasiswa memilih untuk melaksanakan kegiatannya di Desa Boti, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Kegiatan PKM di Boti adalah membentuk Childrens English Club untuk anak-anak Boti serta melatih Bahasa Inggris dasar. Pada kegiatan ini mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Semester IV (empat) selain melatih bahasa inggris dasar, bernyanyi, bercerita, dan bermain bersama mereka juga membagikan buku bacaan anak dalam dua bahasa. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar bahasa asing (bahasa Inggris) untuk anak-anak Boti.
Desa Boti dengan keunikan cerita agama dan budaya yang begitu menyatu dengan alam, menjadikan Boti sebagai tempat tujuan wisatawan asing. Dengan alasan itulah tim PKM PBI UCB merasa perlu untuk mengenalkan Bahasa asing (Inggris) kepada Masyarakat Boti, dimulai dari anak-anak.
Ketua Tim Lapangan Domi M. Dida menjelaskan Selain pembentukan Childrens English Club, tim PKM juga melakukan Pendokumentasian Tenun Ikat Traditional Boti. Bersama teman-teman dan didampingi Dosen Pendamping Dr. Lanny Koroh, M.Hum., mereka melakukan pendokumentasian dimulai dari proses awal (pemetikan kapas) hingga pewarnaan benang, dan proses menenun.
Kedatangan Tim disambut baik oleh Pihak Pemerintahan Desa Boti, dalam hal ini Kepala Desa Boti Balsasar O.I. Benu menjelaskan kegiatan ini sangatlah bermakna bagi anak-anak Desa Boti. Banyak sekali orang mengenal Boti dari tulisan-tulisan yang kadang benar kadang juga salah, tetapi kami sangat senang karena kali ini tim UCB bisa dating langsung dan terlibat langsung bersama kami orang Boti, jelas Bapak Kepala Desa.
Perempuan-perempuan Penenun Boti juga sangat berterima kasih karena aktivitas tenun dan cerita tenun traditional orang Boti mendapat perhatian dari pihak akademisi. Salah satu penenun Mama Dortia Tasuib menjelaskan dengan rinci proses menenun bahkan menjelaskan sejumlah ritual yang mengawali proses tenun orang Boti.
Kegiatan pendokumentasian tenun ikat traditonal orang Boti ini diharapkan memberikan sumbangsih kepada Pemerintah TTS, sebagai bagian dari dokumentasi budaya demi menjaga dan melestarikan budaya orang Boti yang adalah jati diri mereka.(*)