Ruteng, seputar-ntt.com – Penerimaan Bantuan Sembako Tunai (BST )membuat masyarakat membludak di depan kantor Kecamatan Rahong utara, Pada Jumat, (25/2/2022). Pasalnya ada 11 desa di Kecamatan Rahong Utara yang hadir pada saat yang sama. Sayangnya, acara peneriaan BST ini mengabaikan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19
Pantauan media ini, membludaknya masyarakat dari 11 yang ada membuat antrian yang panjang dan prosesnya menjadi lama. Akibatnya sejumlah warga mengeluhkan pelayanan yang terlambat dari pihak yang menyalurkan BST.
Salah satu warga Desa Waemantang, Bergita Ambus berharap, kegiatan penerimaan BST seperti ini tidak boleh lagi terjadi penumpukan. Dia juga merasa takut dengan virus corona yang saat ini sedang tinggi di wilayah NTT terutama varian Omicron.
“Semoga kedepanya tidak terulangi seperti yang kami rasakan hari ini. Apalagi Ho,o nana virus ho,o keta rantang laing lami roeeng,” katanya dalam dialek Manggarai.
Camat Rahong Utara, Alexius Harimin, berharap kepada pendamping Bantuan Sembako Tunai agar kedepanya langsung bagi ke tiap desa agar masayarakat bisa kita control. Dengan langsung bagi ke desa maka bisa mempersingkat waktu. Dia juga menambahkan bahwa salah satu Desa yang belum menerima BST adalah Desa Ponglengor.
“Kita harap supaya kedepan pembagian BST ini langsung ke desa tujuan supaya tidak terjadi penumpukan seperti hari ini. Kalua langsung ke desa masyarakat bisa dikontrol dan tidak terjadi penumpukan orang. Saya juga himbau kepada masyarakat untuk tetap taat pada Protokol Kesehatan,” ungkap Alexius Harimin.
Sementara pendamping BST Kecamatan Rahong Utara, Toni kepada media ini menjelaskan bahwa pihaknya sebagai pendampingi hanya dating untuk memantau. Sementara pihak yang melakukan pembagian BST adalah dari Kantor Pos. “Kita hanya dating pantau saja. Yang bagi dari Kantor Pos,” kata Toni. (yohanes tanduk)