Menia, seputar-ntt.com – Kelangkaan pupuk di Sabu Raijua membuat masyarakat petani diwilayah tersebut kuatir. Pasalnya, jika pemberian pupuk tidak tepat waktu maka akan berimbas pada gagal panen dan rawan pangan.
Menanggapi kelangkaan pupuk yang dikeluhkan masyarakat, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sabu Raijua, Simon Dira Tome meminta kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati dan jajarannya untuk segera mengambil langkah-langkah antispatif sehingga kelangkaan pupuk tidak sampai membuat masyarakat petani sengsara.
“Dimana-mana masyarakat sudah mengeluhkan tentang kelangkaan pupuk sehingga kita sebagai wakil yang diberi kepercayaan oleh rakyat mendesak agar pemerintah yang memiliki keweangan untuk segera melangkah Langkah-langkah sehingga tidak berdampak buruk bagi hasil produksi petani,” kata Simon Dira Tome kepada Media ini pada Kamis, (12/1/2023).
Ketua Partai Golkar, Kabupaten Sabu Raijua itu lebih jauh mengatakan, kelangkaan pupuk yang terjadi di Kabupaten Sabu Raijua, tidak hanya terjadi untuk pupuk subsidi saja, tapi juga pupuk non subsidi juga langka di Sabu Raijua.
“Jadi dari keterangan penyalur yang kita dengar bahwa kelangkaan itu terjadi lantaran ada perubahan kebijakan dari pemerintah pusat terkait penyaluran pupuk. Ada pembatasan distribusi yang berdampak pada kelangkaan baik itu pupuk bersumsidi maupun yang non subsidi,” kata Simon.
Simon Dira Tome menyebutkan bahwa, petani saat ini sudah benar-benar membutuhkan pupuk sehingga dia mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) untuk segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Pusat (Pempus) dalam menyelesaikan persoalan kelangkaan pupuk di Sabu Raijua.
“Jika petani tidak mendapatkan pupuk tepat waktu maka bisa terjadi gagal panen dan bisa terjadi kerawanan pangan di masyarakat. Oleh karena itu, kita desat pemerintah untuk tidak tutup mata dengan kondisi yang terjadi saat ini,” tegas Simon.
Simon Dira Tome juga mendesak Pemerintah Pusat untuk meninjau kembali kebijakan pembatasan pupuk subsidi yang bisa berdampak pada gagal panen bahkan lahan pertanian dibiarkan tidak diolah jika pupuk tidak tersedia. (jrg)