Rayakan HUT GMIT, Gereja di Raijua Gelar Aneka Lomba

Seba, seputar-ntt.com – Bulan Oktober bagi umat Kristen khusunya Gereja Masehi injili di Timor (GMIT) adalah bulan keluarga untuk merayakan hari raya reformasi Marthen Luther. Dan khusus Gereja Wilayah Raijua Dida yang terdiri dari 3 Mata jemaat yakni GMIT Pniel Bogi, Paulus Nadega, Bukit Sion Boko melaksanakan lomba Cerdas Cermat Alkitab (CCA) PAR dan Remaja serta perlombaan lainnya.

Sekretris Panitia HUT GMIT wilayah Raijua Dida, Yulius Wolo Lomi mengatakan bahwa kegiatan untuk CCA sendiri diikuti oleh 19 tim yang ikut lomba yang terdiri dari 3 gereja di wilayah Raijua Dida ditambah dengan Gereja Bethel Indonesi (GBI). CCA ini dibagi atas dua kategori yakni PAR dan Kategori Pemuda. Kegiatan CCA ini disebut dengan CCA kreasi.

“Untuk materi CCA ini termabil dari Perjanjian Lama yaitu Kejadian dan Rut dan dari perjanjian Bari dari Markus dan Kijung Jemaat dari nomor 1-478” kata Yulius pada Minggu (30/10/2016).

Dijelaskannya bahwa untuk Soal CCA Kreasi terdiri soal cerita 4 nomor, soal tebak gambar dan tebak gerak untuk PAR masing-masing dua nomor sedangkan tebak gambar dan tebak gerak untuk kategoru remaja masing-masing 4 nomor dan soal cerita juga 4 nomor. Selain itu juga tebak nomor dan judul lagi teridi dari 3 soal, sambung syair teridir dari 3 soal dab 10 soal dijawab dalam 1 menit.

“Tujuannya untuk membina keakraban, persaudaraan dalam kekeluargaan sejemaaat wilayah Raijua Dida. Selain CCA terdapat juga kegiatan Pesona Alkitab yang diikuti oleh 14 tim diikuti oleh 3 mata Jemaat”ujarnya.

Ditambahkannya lagi bahwa selain kegiatan lomba CCA kreasi dan pesona alkitab terdapat juga kegiatan lainnya seperti lomba Volly putra, Catur, Tenis Meja.

Sementara Anita Moria Ridi salah seorang Panitia yang juga pelayan di Gereja GMIT Pniel Bogi mengatakan bahwa lomba CCA Kreasi dan pesona Alkitab merupakan kegiatan untuk mendalami alkitab bagi anak-anak dan remaja dan selama kegiatan berlangsung semua tim sangat antusias dalam menjawab semua soal yang diajukan dan dengan adanya kegiatan tersebut peserta tidak hanya mendalami soal alkitab tetapi juga menguji mental dan melatih anak-anak agar bisa berbicara tanpa harus ada merasa minder dan takut hanya karena sebuah kesalahan.

“Peserta yang semuanya anak-anak ini sangat antusias mendengar dan menjawab soal-soal yang ada, sekalipun masih ada juga yang salah, karena memang pada dasarnya mereka masih anak-anak dan harus terus bina kedepnnya”ujar dia.

Dirinya berharap agar kedepannya, kegiatan seperti ini bisa dipersiapkan lebih awal oleh para guru PAR sehingga bisa menguasai materi yang diajukan oleh pantia. Anak-anak harus terus dilatih dan dibina. (BG)

Komentar Anda?

Related posts