Resmikan Gedung Baru Jamkrida, Gubernur NTT Bilang Ciptakan Hormon Kebahagiaan

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com — Kehadiran gedung baru PT. Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida Provinsi NTT, diharapkan mampu menciptakan Hormon Kebahagiaan.

Harapan tersebut disampaikan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat Pengresmikan Gedung Baru PT. Jamkrida NTT di Jl, Suprapto No. 15 Oebobo Kupang, Selasa (21/3/2023).

“Kita bahagia dengan gedung baru ini, tapi harus punya semangat hormon kebahagiaan tinggi juga, sehingga dalam bekerja menunjukan hasil yang luar biasa,” papar Viktor Laiskodat.

Menurut Viktor Laiskodat, Provinsi NTT tidak maju, karena Hormon Kebahagiaannya kurang. Kalaupun ada bahagia, itu untuk sendiri, bukan kolektifitas.

“Untuk itu, saya ingin mendorong, dengan gedung yang begini mewah, Jamkrida harus menjadi tulang punggung untuk membawa kebahagiaan, khususnya kepada mereka yang hidup di dalam Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM),” pintanya.

Pihaknya mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo juga selalu mendorong UMKM, sebagai kelompok yang menjadi denyut nadi pembangunan.

“Kemajuan suatu daerah, salah satunya dapat diukur dari kemampuannya seberapa banyak  memberikan kekuatan pada UMKM nya,” kata Viktor Laiskodat.

Viktor Laiskodat melarang melihat UMKM itu sebagai kelompok-kelompok yang perlu dikasihani, hal itu sebagai pemahaman yang keliru. Padahal UMKM itu merupakan kelompok sebagai denyut nadi pembangunan  didaerah.

“Jadi kalau nanti di tangan Jamkrida itu ada 100 Ribu UMKM yang tumbuh, maka Jamkrida sedang menjaga kekuatan pondasi ekonomi sosial masyarakat NTT dengan yang baik,” papar Viktor Laiskodat.

Dikatakan Viktor Laiskodat, manfaat tidak didapat kalau Jamkrida hanya memberikan jaminan kredit kepada para pengusaha kaya hingga total Rp 2 Miliar, berbeda dengan pemberian jaminan kredit kepada UMKM.

“Kalau lima pengusaha kaya diberikan penjaminan hingga Rp 2 Miliar, dan 100 Ribu UMKM juga mendapat penjaminan yang sama, maka ketika pengusaha itu bangkrut, maka Jamkrida juga bisa bangkrut. Berbeda kalau dengan UMKM, satu atau dua UMKM bangkrut, tapi masih banyak UMKM lainnya yang maju dan berkembang,” tandasnya.

Ditegaskan Viktor Laiskodat, pemikiran seperti itu yang benar dan harus diterapkan, agar pondasi ekonomi bisa berkembang dengan baik.

“Saya lihat Bank NTT dalam  menjalankan misi utamanya sebagai bank pembangunan daerah, karena bergerak di sektor itu. Kalau bank NTT keuntungannya besar. Sumbangan dari mana? dari ASN Provinsi/Kabupaten/Kota, yang menaruh SK nya disana,” ungkap Viktor Laiskodat,

Baginya hal itu bagus juga, tapi seperti bank sebagai pemeras, karena keuntungannya datang dari kelompok-kelompok yang menaruh nasib disitu. tidak memberikan kontribusi dalam pembangunan, ekonomi produktifitas tidak hadir disana.

“NTT  membutuhkan orang peduli dan memiliki kekuatan besar terhadap kelompok-kelompok UMKM itu, maka sebagai pemimpin Jamkrida, harus siap di level apapun,” katanya lagi.

Untuk itu, pihaknya meminta, mimpi Jamkrida untuk menjaga 100 Ribu UMKM harus diwujudkan dalam kepemimpinan Ibrahim Imang.

“Catat sekarang sudah ada berapa. kalau sudah 100 Ribu UMKM, Jamkrida bisa kerjasama dengan siapa, ada OJK, perbankan, dan lembaga keuangan lainnya, semua bisa diajak kolaborasi, karena kekuatan kita banyak, kita bisa tumbuh lebih hebat lagi,” tambahnya.

Dalam laporannya, Direktur Umum (Dirut) PT. Jamkrida NTT, Ibrahim Imang mengutarakan, saat ini aktivitas usaha Jamkrida NTT dibatasi hanya dua saja, yakni Penjaminan Kredit dan Penjaminan Proyek.

“Kami berharap kedepan, bisa mendapat ijin untuk bisa mengembangkan aktivitas usaha lainnya, seperti penjaminan aset-aset pemerintah, toko dan lainnya,” harap Ibrahim Imang.

Ibrahim Imang juga menjelaskan, sebagai salah satu BUMD dalam menjalankan peran bagi pengembangan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK), dalam kurun waktu tahun 2015-2021 terdapat 32.762 Terjamin, yang merupakan pelaku UMKMK Produktif, yang mendapat jaminan usaha, baik atas fasilitas pinjaman kredit oleh perbankan, maupun dalam jaminan kegiatan proyek.

Pada tempat berbeda, Direktur Operasional, Octaviana Ferdiana Mae mengharapkan dengan dibangunnya gedung Jamkrida NTT yang baru, kepercayaan mitra lebih meningkat kepada layanan mereka.

“Memang modal kita masih Rp 129 Miliar, tetapi kita akan terus memberikan begitu banyak penjaminan, sehingga pemerintah semakin memberikan kepercayaan kepada Jamkrida dalam bentuk modal,” aku Octaviana Mae.

Dengan begitu, tambah Octaviana Mae, kapasitas penjaminan Jamkrida juga meningkat, dan dengan sendirinya  target untuk memperluas penjaminan semakin besar.

“Harapan kami, pemerintah menaikan modal, karena sesuai Perda nomor 5 Tahun 2020, bahwa pemerintah rencananya di tahun 2022 akan menambah modal sebesar Rp 25 miliar, tapi penyetorannya baru Rp 4 Miliar, sehingga masih ada Rp 21 Miliar. Harapan kami sisanya dari Pemprov bisa setor tahun 2023 ini,” harapnya. (joey)

Komentar Anda?

Related posts