Ribut di Pesta Ultah Berujung Pembakaran Rumah, Kapolres Minta Warga Tahan Diri dan Tidak Terprovokasi

  • Whatsapp

Kalabahi, seputar-ntt.com – Akibat keributan antar pemuda ditempat pesta ulang tahun (Ultah) di rumah Mikael Samai, Desa Tasi Kecamatan Lembur Kabupaten Alor, sejumlah pemuda tersulut emosi dan membakar rumah Migal Yohanis Safa yang berada di Desa Talwai, Senin, 20/6/2022 malam.

Menurut Kapolres Alor, AKBP Ari Satmoko, S.H., S.I.K., M.M, pihaknya kini sudah mengevakuasi korban dan juga terduga pelaku.

“Kami telah bertemu para tokoh dan kedua kepala desa (Tasi dan Talwai) dan menghimbau untuk merecovery, memperbaiki hubungan baik antara kedua desa melalui media adat,” kata Kapolres.

Ia pun berharap, semoga warga kedua desa untuk saling menahan diri, emosi maupun provokasi yang dikhawatirkan bisa menyulut api permusuhan diantara mereka.

“Sementara para terduga pelaku sendiri, kita akan selidiki lebih lanjut dan proses secara hukum sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegas AKBP Ari Satmoko, S.H., S.I.K., M.M.

Untuk diketahui, kronologis sampai para pelaku merusak dan membakar rumah milik korban Migal Yohanis Safa bermula dari terjadinya keributan antar pemuda ditempat pesta ulang tahun di rumah Mikael Samai di Desa Tasi.

Mateus Fakameng yang adalah kakak-kakak di kampung tersebut berusaha untuk melerai keributan tersebut.

Ketika itu korban Migal Yohanis Safa dan Mateus Fakameng bersama beberapa orang pemuda lainnya sedang bermain kartu remi di bawah tenda pesta. Mateus Fakameng sempat menegur para pemuda yang membuat keributan. Teguran itu ditanggapi oleh korban dengan berkata “ Kakak-Kakak Jadi Kenapa“.

Mendengar penyampaian korban tersebut, Mateus Fakameng merasa tersinggung dan langsung memukul korban dengan kepalan tangan yang mengenai mulut, dan dibalas oleh korban dengan memukul Mateus Fakameng menggunakan batu pada wajah yang membuatnya terjatuh ke tanah bersama kursi plastik yang sedang didudukinya dengan kondisi tubuh tidak bergerak.

Melihat hal itu, para pelaku yang berada di sekitar lokasi itu berpikir Mateus Fakameng telah meninggal dunia. Para pelaku pun menjadi emosi kemudian sempat memanggil korban guna melihat kondisi Mateus Fakameng dan membicarakan masalah itu secara baik-baik. Korban malah melarikan diri sehingga para pelaku mengejarnya keliling tenda pesta namun tidak mendapatinya. Korban pun terus berlari ke arah jalan menuju Desa Talwai.

Para pelaku yang berjumlah 5 (lima) orang kemudian ikut mengejar korban dari belakang menggunakan 2 (dua) unit sepeda motor hingga ke rumahnya di Desa Talwai, namun para pelaku tidak berhasil menemukan korban. Akibatnya para pelaku melampiaskan emosi dengan merusak dan membakar rumah milik korban.

Atas kejadian tersebut, kerugian material diperkiran mencapai Rp. 50. 000. 000. (Tim).

Komentar Anda?

Related posts