Sampah “Kepung” Patung Kristus Raja Maumere

Maumere, Seputar-ntt.com – Pemandangan kurang menarik terlihat di seputaran kawasan obyek Wisata Religius, Patung Kristus Raja Maumere, jalan Mgr. Soegijapranata, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok. Di sana terlihat tumpukan sampah plastik yang memenuhi got sebelah timur dan di sebelah utara sehingga tampak patung Kristus Raja seperti “dikepung” sampah. Sementara sisi barat dipenuhi rumput-rumput liar yang hampir menutup pagar pembatas.

Pantauan seputar-ntt.com, Senin (11/12/2017) sore, selain sampah plastik, got itu juga terisi air dan lumpur yang warnanya menghitam serta penuh dengan jentik nyamuk. Tampak air dalam got tidak mengalir karena tersumbat tepatnya di sebelah utara atau di depan eks pintu masuk Pelabuhan Lorens Say Maumere.

Pemandangan ini sudah lama tersaji di depan mata setiap orang yang melewati kawasan patung yang dibangun pada tahun 1923 tersebut. Namun hingga saat ini belum ada perhatian serius dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka selaku pihak yang berwenang mengurus Patung yang diresmikan oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II itu.

Padahal, Patung Kristus Raja adalah salah satu ikon Kota Maumere yang merupakan peninggalan bersejarah raja Sikka ke-15, Don Thomas da Silva dan bukti sejarah Kekatolikan di Nian Tana Sikka.

Salah satu warga Kota Maumere yang ditemui seputar-ntt.com, Senin (11/12/2017) sore di sekitar lokasi Patung Kristus Raja, mengaku sudah lama melihat tumpukan sampah di sekitar tempat itu terlebih sehabis hujan deras yang mengguyur kota Maumere belum lama ini. Namun ia heran karena belum ada reaksi dari pemerintah untuk membersihkannya.

“Ini tempat doa sekaligus tempat wisata tapi kenapa pemerintah telantarkan seperti ini. Kalau ada wisatawan dari luar nanti bagaimana? Kan yang malu kita. Saya harap pemerintah bisa buka mata dan cepat tangani hal ini. Paling kurang setiap jumat bersih bisa datang ajak masyarakat bersihkan lokasi ini,” ujarnya.

Untuk diketahui, Patung Kristus Raja pernah hancur pada tahun 1945 ketika tentara sekutu menyerang kekuatan Jepang di Maumere. Lalu dibangun kembali pada tahun 1989, kemudian diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II ketika berkunjung ke Maumere pada 11 Oktober 1989.

Ketika terjadi gempa tektonik dan tsunami dahsyat yang mengguncang Kota Maumere pada 12 Desember 1992, banyak orang yakin Patung Kristus Raja ikut diterjang tsunami karena jarak antara pantai dan Patung Kristus Raja saat ini tidak terlalu jauh.  Namun, banyak kesaksian kala itu yang menyebutkan, Patung Kristus Raja itu merentangkan tangannya dan menghalau tsunami hingga Kota Maumere tidak sampai ditelan tsunami. Patung Kristus Raja tetap berdiri kokoh.(tos)

Komentar Anda?

Related posts