Lewoleba, seputar-ntt.com – Walau sudah berupaya keras selama sebulan, upaya pencarian terhadap Rano Karno, belum membuahkan hasil. Warga 18 tahun asal dusun Barat, Desa Wailolong, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata itu, menghilang sejak tanggal 18 April 2016, saat bersama dua rekannya, Muhammad Ajiz (16) dan Basuni (20) pergi memancing ikan di teluk Wailolong.
Kejadian ini bermula ketika Aziz dan Basuni mengajak Rano memancing, sekitar Pkl.19.00 Wita. Karena Rano sendirian menggunakan satu perahu, sementara Aziz dan Basuni menggunakan satu perahu yang lain, keduanya mengingatkan Rano agar saat memancing, posisi ketiganya harus berdekatan. Peringatan ini selain karena sendirian, Rano diketahui sering terserang epilepsi (penyakit mati kambing).
Saat asik memancing, sekitar Pkl. 11.30, Rano mengajak kedua rekannya pindah lokasi karena alasan tak mendapatkan ikan. Tawaran ini tidak direspon kedua rekannya sehingga Rano bergeser dari tempat itu sendirian. Saat bergeser, kedua rekannya masih sempat meneriaki Rano agar tidak jauh-jauh dari situ.
Awalnya Rano masih sempat membalas teriakan tersebut. Namun lama-kelamaan, Rano sudah tak merespon dan kedua rekannya memutuskan mendayung perahunya ke pinggir pantai. Di pantai, keduanya masih sempat menunggu, walau akhirnya keduanya pulang dan mengecek langsung ke rumah, berharap Rano sudah berada dirumahnya. Tiba di sana, kedua orang tua Rano kaget dan panik saat ditanya kedua rekannya soal keberadaan anaknya. Tak menunggu lama, kejadian tersebut langsung dilapor ke aparat Desa.
Sembari berkoordinasi dengan pihak yang memiliki beberapa fasilitas selam seperti BPBD Lembata dan PT. Cendana Indo Pears, aparat desa dan kedua orang tua korban serta seluruh sumber daya di desa Wailolong dikerahkan untuk melakukan pencarian.
Hari pertama, Selasa (19/04) dini hari, mulai dilakukan pencarian ke tempat kejadian dan hanya ditemukan perahu yang dipakai korban serta jaring ikan yang terapung di atas laut. Pencarian terus dilakukan, rutin setiap hari pasca kejadian. Terakhir, Minggu (24/04/16) PT.Cendana Indo Pears masih melanjutkan pencarian walau korban tak juga ditemukan.
Sedangkan upaya lain yang dilakukan keluarga dan warga desa adalah dengan membaca doa secara rutin selama 7 hari, hingga mencari dukun kampung dibeberapa wilayah di Lembata untuk menerawang keberadaan korban. Upaya tersebut pun tak membuahkan hasil. Sudah hampir satu bulan sejak menghilang, Rano belum juga ditemukan.
“Kami belum tahu apakah Dia tenggelam apa, kita belum tau. Yang jelas Dia belum ditemukan”, tutur Kepala Desa Wailolong, Mahmudin Jupri, ketika dihubungi melalui selulernya, Senin (16/05/16). Banyak kalangan menduga, Rano kemungkinan dimangsa buaya. Pasalnya, kejadian serupa sering terjadi sebelumnya di desa itu. (broin tolok)