Kupang, Seputar-ntt.com – Menghadapi pilkada gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2018, Kader partai Golkar NTT diminta untuk meninggalkan politik identitas. Identitas daerah, Agama dan suku harus dikubur dalam – dalam demi kemajuan NTT yang lebih baik. NTT akan maju apabila semua bergotong royong membangun tanpa membeda – bedakan
Hal itu disampaikan sesepuh partai Golkar NTT, JN Manafe saat memberi nasehat kepada ketua DPD I Golkar NTT, Melki Laka Lena dan sejumlah kader di hotel Maya Kupang, Jumat (20/10/2017).
Dengan perkembangan jaman, kata Manafe, politik identitas sudah tidak jaman lagi. Cara berpikir dan cara pandang masyarakat sudah berkembang. Untuk itu, kader Golkar yang maju dalam pemilihan umum 2018 harus memberikan pendidikan popitik yang baik kepada masyarakat.
“Kita harus berpikir dalam konteks NTT. Tidak perlu tonjolkan saya dari mana, agama apa? Tidak perlu. Yang terpenting memberikan keadilan. Caranya, pendidikan. Semua berubah karena pendidikan politik kepada masyarakat. Jaman sudah berubah, kalau kita sadar ada perubahan maka kita akan tinggalkan cara berpikir,”katanya pendiri Golkar NTT ini.
Sebagai mantan ketua DPRD propinsi NTT tahun 1978, Manafe menyarankan kader Golkar NTT untuk selalu menjunjung tinggi nilai – nilai dasar Golkar sebagai partai tua. Katanya, apapun yang menjadi perintah dan keputusan partai, kader Golkar harus tinduk dan taat mengamankan keputusan partai.
“Saya orangnya kritis dan sering dianggap kepala batu. Tetapi kalau ada aturan saya turuti,” ujarnya.
Ketua DPD I Golkar NTT, Melki Laka Lena menambahkan kader harus mandiri dan kreatif dalam membesarkan partai. Kader muda Golkar tidak minder dan merasa kecil tetapi harus ambil bagian dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. Dengan keterlibatan semua pihak dalam pembangunan maka NTT akan lebih maju.
“Tanggungjawab itu harus diterima dengan serius, tetapi kami nilai ini penugasan. Sebagai kader harus diterima dan dijalankan,”kata bakal calon wakil gubernur NTT ini.
Dalam memimpin partai Golkar, lanjutnya, komunikasi dengan para kader dan sesepuh menjadi penting. Dengan komunikasi maka setiap persoalan dapat diselesaikan. Sehingga saran dan masukan dari para senior Golkar penting demi kemajuan Golkar NTT. (Pelipus Libu Heo)