Kupang, Seputar NTT.com – Anggota DPR RI dari Partai Golkar Setya Novanto menganggap bahwa aksi penolakan yang dilakukan oleh masyarakat NTT lewat media sosial terhadap dirinya sebagai Caleg Dari wilayah NTT meruapakan hal biasa yang harus dihadapi oleh seorang politikus.
Pernyataan ini terlontar dari mulut Setya Novanto saat dimintai konfrimasinya di sela-sela Rapat Konsolidasi Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu dan Pembekalan Caleg Kabupaten/Kota se- NTT di Kupang, Selasa (24/9) di Gedung DPD I partai Golkar NTT.
“Saya tahu bahwa masalah penolakan itu bagi saya meruapakan hal yang biasa. Dan itu juga dulu sudah pernah terjadi demikian,”katanya.
Novanto mengatakan, penolakan terhadap dirinya dikarenakan banyak masyarakat yang tidak mengetahui secara jelas apa yang sudah diperjuangkannya bagi NTT.
Selain itu, dia menduga ada pihak lain yang ikut bermain untuk menggembosi dirinya sebagai Caleg DPR RI dari Dapil NTT.
Untuk itu pihaknya tetap bekerja keras untuk menjawab setiap kebutuhan masyarakat NTT sesuai dengan amanat yang diembannya sebagai seorang wakil rakyat yang dipercayakan untuk duduk di senayan.
“Ini persoalannya karena mereka belum tahu secara benar apa yang sudah saya perbuat untuk daerah ini. Disisi lain ada orang yang nimbrung bermain dalam kondisi seperti ini,”katanya.
Walau Demikian kata Novanto, penolakan terhadap dirinya menjadi pengalaman berharga sebagai bahan koreksi untuk lebih baik lagi kedepan dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat NTT sesuai dengan tugasnya sebagai anggota DPR dan juga sebagai pengurus Partai Golkar.
“Ini baik buat saya sebagai bahan koreksi dan sekaligus sabagai bahan reflekasi sehingga apa yang menjadi kekurangan-kekurangan saya selama ini bisa diperbaiki untuk lebih baik lagi. Yang pasti saya akan terus melakukan evaluasi terhadap diri saya sehingga mampu menjawab apa yang menjadi kehendak masyarakat di daerah ini”ujarnya.
Novanto mengatakan, Dirinya menginginkan supaya NTT bisa dibangun secara bersama-sama tanpa membedakan asal usul. Dengan kebersamaan ini katanya maka dijarapkan ada akselerasi pembangunan yang bisa dirasakan di NTT yang terkasan masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan daerah lain di wilayah Indonesia.
“Saya pikir sebagai anak bangsa, maka kita memiliki tujuan yang sama bagaimana membangun NTT ini lebih baik tanpa kita membedakan asal usul. Saya sudah lama menjalin hubungan dengan masyarakat NTT dan mewakili NTT di DPR juga sudah lama sehingga saya sudah merasa sebagai warga NTT dan bukan lagi pendatang,”pungkasnya.(joe)