Lewoleba, seputar-ntt.com – Gubernur Frans Lebu Raya, Kamis, (25/8/2016), melantik Sinun Petrus Manuk menjadi penjabat Bupati Lembata setelah masa Bhakti bupati dan Wakil Bupati definitif berkahir.
Gubernur meminta agar penjabat bupati harus membangun sinergitas dan kemitraan dengan lembaga DPRD sehingga tugas pelayanan kepada masyarakat dan daerah ini tidak berjalan sesuai harapan.
Gubernur mengakui, dia menerima berbagai informasi baik melalui surat mapun komunikasi yang dilakukannya dengan berbagai pihak di Lembata, kondisi Lembata memang sudah sangat memprihatinkan karna tidak saling bertemunya pemerintah dan DPRD Lemata.
“Saya tahu hingga saat ini LKJ 2015 belum dibahas, juga LKPJ akhir masa jabatan dan belum diserahkannya laporan keuangan pemerintah kepada BPK RI untuk diaudit. Ini pekerjaan berat yang harus dilakukan penjabat bupati. Untuk melakukan ini, pertama-tama saudara penjabat harus bertemu dengan dewan sebagai mitra bukan musuh untuk sama-sama menyelesaikan tugas berat ini,” tegas Leu Raya.
Hal lain yang ditegaskan Gubernur adalah menjaga etika pemerintahan dengan baik dan membangun kemitraan dengan DPRD untuk menyelesaikan semua tugas yang ditinggalkan Bupati dan wakil bupati agar segera diaudit oleh BPK
“Ini pekerjaan berat yang harus dilakukan. Segera selesaikan semuanya dan bahas APBD Murni 2017. Tapi saya yakin pembahasan dan penetapan APBD murni tahun 2017 akan terlambat, tapi itu harus dilakukan. Saya sudah mnta ketua DPRD untuk bersama pemerintah kerja siang malam untuk tuntaskan semua ini,” tegas Lebu Raya.
Untuk diketahui, selama hampir dua tahun ini, mantan Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur tidak pernah hadir dalam Rapat Parpurna DPRD padahal rapat parpurna itu membicarakan kepentingan daerah dan masyarakat. Bupati dan DPRD terkesan saling “bermusuhan” hingga selesainya masa jabatan sebagai bupati Lemata. (*)