Kalabahi, seputar-ntt.com – Tahun ini, Kabupaten Alor mendapatkan 1 alat pedeteksi gempa (Seismograf) dari total 194 alat di seluruh Indonesia.
Hal ini disampaikan Kepala Balai Besar Kelas III Denpasar Muhammad Taufik Gunawan usai acara pembukaan kegiatan Sekolah Lapang Geofisika (SLG)di Aula Kopdit Citra Hidup, Rabu, 9 Oktober 2019 pagi.
“Keseluruhan di NTT ada 6 dan salah satunya di Alor. Lokasinya berada di Alor Timur. Kita sudah membangun selter nya dan tahun ini juga kita langsung memasang alatnya.” kata Muhammad Taufik.
Menurutnya, dengan semakin rapatnya jaringan pencatat gempa, maka dapat mencatat banyak gempa termasuk yang berkekuatan kecil sekalipun.
“Yang kedua, tingkat keakuratan meningkat. Jadi dengan banyaknya jaringan itu jadi lebih cepat dan tepat dalam menyampaikan informasi gempa,” ujar Taufik.
Seismograf merupakan alat yang digunakan untuk mengukur gempa atau getaran yang terjadi pada permukaan bumi.
“Dengan adanya penambahan ini, keseluruhan seismograf yang dimiliki BMKG akan berjumlah 369 alat,” bebernya
Dari sisi informasi sendiri, lanjut Kepala Balai Besar Kelas III Denpasar, BMKG juga akan memasang alat penyebar informasi.
“Kalau di BPBD itu sudah ada, namanya Warning Reserve System (WRS), jadi itu sistem yang bisa menerima informasi dari BMKG. Dari alat tersebut juga bisa menyebar ke handphone secara otomatis,” pungkas Muhammad Taufik Gunawan. (*Pepenk).
—
Kirim dari Fast Notepad
