Kupang, seputar-ntt.com – Dalam rangka menekan angka pengangguran di Kota Kupang, berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya dengan menciptakan anak muda kreatif lewat berbagai pelatihan termasuk melatih para pemuda untuk menjadi pelaku usaha.
“Kita harus akui bahwa sebagai ibu Kota Provinsi NTT, Kota Kupang memiliki probelamatika sendiri dalam menekan angka pengangguran yang ada. kita tdak bisa bekerja sendiri sehingga kita merangkul semua pihak untuk bagaimana kita tekan angka pengangguran di Kota ini dengan cara kita ciptakan anak muda – anak muda yang kratif dan memiliki kemapuan untuk masuk dunia usaha,” ujar, Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, Senin, (2/12/2024).
Saat ini kata Linus Lusi, Indonesia sedang memasuki puncak demografi dimana usia produktif dan pencari kerja lebih banyak sehingga selain mempersiapkan lapangan kerja formal untuk menekan pengangguran maka Pemerintah Kota Kupang juga berupaya untuk menciptakan lapangan kerja lewat UMKM yang bisa dikelola oleh anak-anak muda yang tidak terakomodir dalam sektor formal.
“Kita saat ini sedang memasuki puncak bonus demografi dimana populasi usia muda atau usia Produktif lebih banyak dari total populasi penduduk Indonesia. Akan tetapi jumlah yang banyak ini diperhadapkan dengan minimnya lapangan pekerjaan. Karena itu, kita gandeng banyak pihak untuk membuat berbagai pelatihan. Dari kegiatan ini diharapkan bisa melahirkan anak muda yang benar-benar produktif menciptakan lapangan kerja sendiri sebagai enterpreneur atau pengusaha,”ungkapnya.
Anak muda di Kota Kupang kata Linus Lusi, sudah saatnya dibina dengan jiwa entrepreneur sehingga tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri tapi juga bagi orang lain. Saat ini kata Linus, Kota Kupang sudah hidup dengan banyaknya UMKM yang memberi warna tersendiri serta berkontribusi dalam peningkatkan ekonomi di Kota Kupang.
“Kita kasih contoh, misalnya di dunia kuliner. Saat ini di Kota Kupang, kita tidak lagi sulit mencari makan hingga pagi hari. Sepanjang ruas jalan di Kota ini banyak kuliner yang dimiliki oleh anak-anak muda. Kulinernya jalan, kota ini jadi hidup dan kita punya masyarakat bisa meningkat ekonominya. Kita juga bisa tekan pengangguran di kota ini,” ungkapnya.
Linus Lusi juga berharap agar semua elemen yang ada di Kota Kupang bisa berkolaborasi dalam menekan angka pengangguran. “Kita harap agar pihak swasta, LSM atau organisasi lainnya yang ingin menggelar pelatihan bagi anak-anak muda. kita tentu akan dukung sepenuhnya,” pungkas Linus Lusi.
Kepala Dinas Nakertrans Kota Kupang Thomas Dagang mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang saat ini menaruh perhatian kepada para pelaku UMKM, agar mudah mendapatkan kegiatan pemberdayaan UMKM, baik dari sisi permodalan maupun dari sisi pengembangan kapasitas usaha.
“Sektor UMKM yang terbukti mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang besar, juga merupakan solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran. Tren positif ini yang perlu terus dijaga pertumbuhannya, agar sektor UMKM dalam skala yang besar mampu mengatasi masalah pengangguran di Indonesia,” ujar Thomas.
Dia mengatakan, sebagai salah satu instansi teknis, Disnakertrans Kota Kupang ikut andil dalam upaya Pemkot Kupang menurunkan angka pengangguran, dengan sejumlah kegiatan atau program yang telah dilakukan sepanjang tahun.
Thomas Dagang, menyampaikan pelatihan kerja dan pemberian bantuan peralatan kerja bagi warga di kelurahan-kelurahan, di enam kecamatan di Kota Kupang, adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran.
“Kita buat pelatihan kerja dan membagikan peralatan kerja kepada warga, tujuannya mereka dapat buka usaha sendiri. Disitulah bisa kurangi angka pengangguran,” jelas Thomas Dagang.
Pelatihan kerja yang di lakukan, mencakup berbagai bidang jasa untuk pemberdayaan ekonomi.
Selain pelatihan-pelatihan ada kegiatan lain yang dilakukan Disnakertrans berkolaborasi dengan organisasi atau lembaga lain yang tujuannya mengurangi angka pengangguran di ibukota. (joey)