Kupang, seputar-ntt.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kupang, Marthinus J.E Medah,mendukung proses penyelenggaraan program kesehatan berbasis Elektronik KTP yang telah di lounching pada HUT Kota Kupang Selasa (25/4/2017).
“Program yang dilaksanakan pemerintahan sekarang ini adalah sebuah komitmen dari jabatan yang diemban oleh mereka yakni terlebih khusus walikota saat ini Jonas Salean yang telah konsisten dengan apa yang telah dijanjikan pada masyarakat jauh hari sebelumnya, sehingga pada waktu kalah dalam Pilkada teyap dijalankan. Untuk itu yang sudah dilakukan ini bagi wakil rakyat sangay mendukungnya,” kata Medah kepada wartawan di ruangkerjanya, Rabu (26/4/2017), saat dimintai tanggapan soal program pelayanan kesehatan berbasis elektronik KTP tersebut.
Menurut Medah, program pelayanan keshatan berbasis elektronik KTP ini, didukung karena dilihat program sangat membantu masyarakat dalam mendapat pelayanan kesehatan secara mudah. Walaupun pelayanan kesehatan ini rujukannya pada kelas III.
“Program dilihat dengan kehidupan masyarakat sekarang ini dari sisi ekonomi sudah sangat membantu dalam mendapatkan pelayanan kesehatan,” tegas Medah
Oleh karena, tambah Medah melalui program ini diharapkan mendapat dukungan secara baik dari semua pihak dan juga program ini juga harus perlu disosialiasikan secara baik kepada masyarakat melalui instansi terkait.
“Ya kami juga berharap dengan pemerintahan baru nantinya kiranya dapat melanjutkan program tersebut yang dinilai dapat mengurangi beban masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan di kota ini,” pinta Medah.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang, Theodora Iwalde Taek mengatakan, berkaitan program ini memang sudah dibahas di komisi IV, yakni estimasi penganggaran progran berbasis elektronik yang pertama dilihat ada sekitar 38 ribu orang yang tidak memiliki jaminan kesehatan apa pun, namun belum tentu dari jumlah tersebut tidak memiliki jaminan kesehatan lain, sehingga dari anggaran Rp. 10 milliar ini dinaikkan menjadi Rp.13 milliar. Dan estimasi kedua dilihat dari jumlah penduduk di kota yang ya g telah memiliki KTP sesuai data Dispenduk sekitar 190 ribu yang sudah memiliki dari jumlah 3000 wajib KTP.
“Dalam sistim pelayanan kesehatan berbasis elektronik KTP ini, nantinya akan terbukti bagi pasien yang ingin melakukan perngobatan ditempat pelayanan kesehatan. Program ini perlu disosialisasikan secara merata bagi semua masyarakat di kota ini, guna masyarakat bisa mengetahui secara baik,” pintannya
Iwalde menambahkan, program pelayanan berbasis elektronik KTP ini adalah salah satu program yang dapat membantu masyarakat yang tidak memiliki Jamkesda, dan juga sebalikanya masyarakat tidak memiliki KTP, tapi memiliki Jamkesda.(riflan hayon)