Terpusatnya Pelayanan Jadi Kendala Antrian Pengambilan Resep Obat Di RSUD Kalabahi

Kalabahi, seputar-ntt.com – Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Alor Fera Moll menyebut, terpusatnya pelayanan berakibat pada penumpukan resep dan antrian saat pengambilan obat.

“Kita ada beberapa ruangan. Misalkan dokter nya masuk dan mengeluarkan resep bersamaan maka otomatis berdampak pada pelayanan obat disini. Beda kalau tiap ruang perawatan disiapkan ruang pelayanannya,” kata Fera Moll diruang kerjanya saat menerima kunjungan kerja fraksi Persatuan Nurani DPRD Alor, Kamis, 9 Januari 2020 siang.

Ia menambahkan, karena akreditasi, pihaknya diminta bekerja sesuai dengan standar operasi pelayanan (SOP).

“Setiap proses yang dilakukan harus sesuai SOP demi keselamatan pasien. Setiap resep yang masuk, kita harus periksa keabsahannya terlebih dahulu,” ujarnya.

Lanjut Fera Moll, tahap berikut yang harus dilakukan tenaga nya saat pengambilan obat adalah mencatat setiap obat di kartu stok.

“Langkah ini dilakukan agar mudah ditelusuri ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan”, tambah Kepala Instalasi Farmasi.

Selain itu, jadwal piket juga sangat berpengaruh pada pelayanan diruangannya.

“Sebagai contoh di poli internal, 1 pasien kronis bisa mendapatkan 10 jenis obat. Nah, aturan paketnya ada pagi, siang dan malam jadi setiap pergantian piket, tenaga medis harus hati-hati dalam melihat dan menulis aturan paket, sebab kalau salah tulis maka efek obatnya bisa tidak ada. Namun sebelumnya, kita verivikasi dulu kebenaran pasien baru kita panggil. Kita juga mau cepat tapi ini demi keselamatan pasien, kita harus hati-hati,” tutur Fera.

Salah satu faktor utama yang dihadapi menurutnya adalah kurangnya tenaga medis bagian apoteker dan tenaga teknis.

“Kita butuh 4 tenaga apoteker dan 6 tenaga teknis farmasi. Dan jujur, kami kecewa dengan formasi CPNS baru-baru ini karena tenaga yang dibutuhkan disini tidak diakomodir. Kita banyak pasien dan tenaga ini sudah terpenuhi maka standar pelayanan sudah bisa berjalan baik,” ucapnya.

Untuk mengurai semua persoalan ini, Fera Moll berharap kedepannya harus dibuka cabang farmasi sehingga distribusi obatnya bisa langsung.

“Aturannya ICU dan IGD harus aa cabangnya, pun dengan kamar operasi dan lainnya. Kalau begitu maka tenaga itu sangatlah kami butuhkan,” ujar Moll.

Menanggapi semua persoalan ini, Ketua Fraksi Persatuan Nurani Ibrahim mengatakan, dalam waktu dekat ini akan segera melakukan rapat gabungan fraksi.

“Kita akan merangkum semuanya untuk disampaikan ke pimpinan dan meminta dilakukan rapat gabungan. Hal-hal semacam ini sangat urgen karena menyangkut kepentingan masyarakat umum,” pungkas politisi Perindo ini. (*Pepenk).

Komentar Anda?

Related posts