Tragedi Terbakarnya Kapal Cepat Cantika 77 : Kenangan Tim Buser Alor dan Terduga Pelaku Pemerkosaan

Kalabahi, seputar-ntt.com – Tragedi terbakarnya kapal cepat cantika 77 pelayaran Kupang-Alor di Pantai Naikliu menyisahkan pilu yang teramat dalam. Sebanyak 20 orang meninggal dunia dan 19 lainnya masih hilang.

Bripka Putu Okid, Tim Buser Satreskim Polres Alor masih ingat tragedi tanggal 24/10/2022 siang itu ketika si jago merah melahap habis seluruh isi kapal cantika. Ratusan orang penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan terjun ke laut, termasuk dirinya dan 3 rekan anggota satreskrim Polres Alor, bersama 2 terduga pelaku pemerkosaan di GOR Batunirwala yang ditangkap di Kupang.

Okid mengisahkan, kondisi kapal yang sarat penumpang menyebabkan ia harus duduk di dek VIP, berada di atas dekat ruang kemudi sementara terduga pelaku dan 3 rekannya berada di kelas ekonomi bagian bawah.

“Saat kapal mulai berlayar, saya lalu tidur sebab selama 3 malam pengejaran terduga pelaku itu kami tidak tidur. Setelah kurang lebih dua jam pelayaran, peristiwa naas itu pun terjadi. Saya kemudian dibangunkan oleh salah satu rekan dari TNI (Bay Sola) agar cepat menyelamatkan diri karena kapal terbakar,” ungkap okid dikediamananya, Jumad, 28/10/2022 pagi.

Saat bangun, lanjut Bripka Okid, sudah tidak ada orang lagi. Dalam benaknya pun langsung ingat dua terduga pelaku pemerkosaan.

“Saya lalu mencari teman-teman saya lalu bertanya dimana dua pelaku tersebut. Teman saya yang juga seorang penyidik kemudian menjawab mereka sudah lompat. Saya pun mengambil tiga pelampung, satu saya pakai, duanya saya kasi di penumpang yang belum ada pelampung,” bebernya.

Dikatakannya, sebelum terjun ke laut, dia menyempatkan diri membuat video singkat memohon bantuan. Video yang kemudian jadi viral tersebut ia kirim ke beberapa group WA.

“Group pertama yang saya kirim itu group letting di Kupang sebab ada teman saya yang bertugas di Pol Air, kemudian group Polres Alor,” kata Okid.

Pria asal Bali ini kemudian menceritakan perihal dirinya meminta nakhoda kapal untuk percepat kapal menuju daratan. Terlihat upaya keras nahkoda kapal namun api yang terus membesar lalu melahap seluruh ruang kemudi. Kapal yang sudah menuju darat ini pun tidak bisa dikendalikan lagi dan memutar kembali ketengah laut.

“Tiga tuas gas sudah pada batas normal namun semuanya tidak bisa dikendalikan lagi saat api menyambar keruang kemudi. Yang masih saya ingat adapah ada suara perintah untuk mematikan mesin kapal. Saat mesin mati barulah penumpang mulai lompat ke laut termasuk dirinya,” ujar Okid mengisahkan.

Menurutnya, hanya senpi (Senjata api) dan handphone yang ia selamatkan dalam tas. Ia lalu berenang menuju daratan dengan gelombang dan arus yang cukup kencang.

“Saat berenang, dibagian kiri dan kanan saya itu ada mayat tapi saya tidak mengenali sebab posisi jenazah terapung dengan wajah dalam air (tertelungkup). Banyak penumpang yang ditolong kapal basarnas, sementara hanya sebagian kecil yang berenang sampai darat termasuk saya,” ungkapnya.

Setibanya di darat, lanjut Okid, ia disambut salah satu terduga pelaku yang kemudian memeluk dirinya sambil berkata “Bapak Baik-Baik Ko”.

“Saya menjawab iya saya baik-baik saja. Ketika melihat terduga pelaku ini selamat saya merasa begitu lega. Disitu juga ada rekan saya Bripda Yoan dan Bripda Dion,” tuturnya.

Ia pun kemudian mencaritau keberadaan satu terduga pelaku lainnya, dan dari informasi kalau yang bersangkutan juga selamat dan sementara menuju Pelabuhan Tenau Kupang dengan kapal basarnas.

“Saya lalu meminjam handphone warga setempat untuk menelpon istri agar melanjutkan informasi ke pak Kasatreskrim untuk bisa menjemput salah satu terduga pelaku bersama penumpang selamat di pelabuhan,” ucap Okid.

Dalam kondisi yang sedikit lega tersebut, kata Okid, ia masih belum sepenuhnya tenang sebab salah satu rekannya belum ditemukan. Setelah dicaritau, rekannya ini juga diselamatkan oleh perahu ketinting warga pukul 20.00 wita yang kemudian dievakuasi menuju Kupang.

“Kami sendiri dievakuasi ke Kupang lewat jalur darat sekitar Pukul 03.00 wita. Dikesempatan ini juga saya mau menyampaikan terima kasih yang tak terhingga atas ketulusan semua warga setempat yang telah membantu, menolong para korban tragedi naas ini,” tutup Bripka Putu Okid.

Kini Bripka Putu Okid bersama rekannya sudah kembali beraktifitas di Polres Alor. Sementara dua terduga pelaku pemerkosaan harus menjalani pemeriksaan lanjutan atas tindakan kriminal yang mereka lakukan. (*Pepenk)

Komentar Anda?

Related posts