Lembata, seputar-ntt.com – Prosesi Samana Santa (Pekan Suci) yang dilakukan setiap tahun dalam menyambut hari raya paskah di bumi Reinha Rosari, Flores Timur tahun ini memakan korban akibat tenggelammnya perahu Bhakti 74 Flotim. Perahu ini tenggelam diselat Gonsalu Larantuka pada Jumat (18/4/2014) menewaskan tujuh orang pesiarah.
Perahu milik Gaspar Kleden warga Kecamatan Lewolere yang membawa 90 orang penumpang, tenggelam sekitar pukul 12:00 wita. Tujuh orang yang tewas dalam musibah ini masing-masing, Suster Epivani (36), Adolius Tuah Doken (7), Dede Badin (9), Mairia Nogo Werang (36), Marlyn Wangge (32), Andreas Kleden (2) dan Rudi Tukan (25).
“Saat itu perahu tiba-tiba miring saat mengambil haluan dan tiba-tiba kami sudah tenggelam. Mungkin karena nahkoda salah hitung saat ambil haluan, ” kata Jhon salah satu pesiarah yang selamat dari maut.
Menurutnya, perahu tenggelam saat mengikuti prosesi mengantar patung Tuan Meninu (Arca Yesus) lewat laut menuju Pantai Kuce di depan istana Raja Larantuka, untuk selanjutnya ditakhtakan pada Armida (pemberhentiana) Tuan Meninu di Pohon Sirih.
“Untungnya banyak perahu yang datang menolong sehingga banyak korban yang bisa diselamatkan. Memang pada saat itu arus cukup deras sehingga ada yang terseret hingga tewas,” kisahnya.
Pantauan Seputar NTT d TKP, para korban yang selamat saat inisementara menjalani perawatan di RSUD Larntuka sementara tim penyelamat masih mencari korban lain yang belum ditemukan. (Aloysius Making)