Soe, seputar-ntt.com – Calon Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan, kedepan jangan ada lagi yang memanggil Timor Kouk untuk anak-anak dan generasi di Pulau Timor. Untuk itu, persiapan Sumber Daya Manusia lewat sektor pendidikan sangat penting untuk menghapus stigma yang kurang baik terhadap masyarakat Timor.
Penegasan ini disampaikan Viktor Laiskodat saat kampanye terbatas di Desa Oe,ekam Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kamis, 1 Maret 2018.
“Saya tidak mau lagi ada yang panggil kita Timor kouk. Kita harus lawan stigma kouk yang orang selalu sematkan kepada kita. Oleh karena itu kita harus siapkan perpustakaan bagi anak-anak di setiap sekolah. Kita harus siapkan guru yang memadai dan buku yang banyak untuk anak anak baca minimal 2 jam dalam dalam sehari,” kata Viktor Laiskodat.
Viktor menegaskan, dalam menghadapi kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur maka rakyat NTT dan orang Timor pada khususnya harus jeli melihat figur yang sedang berkampanye. Masyarakat harus mampu memilih pemimpin yang cerdas yang memiliki pola pikir bagamana mendesain pendidikan sebagai modal masa depan bagi generasi penerus.
“Masyarakat harus janji jika saya jadi gubernur nanti dan ketika saya turun ke desa lalu ada anak yang tidak baca 2 jam sehari maka harus push up. Untuk itu orang tua wajib menjaga anaknya untuk membaca. Kita harus didik generasi Timor yang pintar sebab tanpa pendidikan dan pengetahuan yang cukup maka seorang anak akan sulit memiliki masa depan yang baik,” kata Viktor.
Viktor Laiskodat juga berjanji akan membangun pemerintahan yang bersih dan jauh dari praktek korupsi. Membangun NTT membutuhkan orang yang jujur dan tidak rakus sehingga impian masyarakat untuk hidup layak lewat berbagai pembangunan bisa tercapai. Banyak orang pintar di NTT kata Viktor, tapi karena tidak mampu menahan diri dari godaan untuk memperkaya diri dengan cara-cara yang tidak terhormat dan elegan.
“Kalo rakus dan mata tatutup maka maka jalan tabrak masuk jurang. Kenapa kita tetap menderita karena hati pemimpinnya tertutup. Banyak orang pintar di daerah ini tapi tidak mampu menahan diri dari dari berbagai godaan. Anti korupsi itu bukan hanya melekat di mulut tapi harus benar-benar mampu menahan diri dan menempatkan rakyat pada srtiap pemikiran sehingga tidak ada celah untuk berbuah hal yang tidak baik,” kata Viktor.
Ketua DPD I partai Golkar NTT, Melki Laka Lena mengatakan, NTT membutuhkan Gubernur yang punya koneksi yang kuat di pusat. Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi kata Melki tidak bisa diragukan lagi soal hubungan dan kedekatan dengan pengambil kebijakan di pusat.
“Kita butuh orang yang punya kedekatan dan koneksi yang luas secara nasional. Pak Viktor bersahabat baik dengan para Menteri bahkan dengan Presiden Jokowi. Ini yang akan memudahkan kita membangun NTT dan TTS pada khususnya,” ungkap Melki.
Sementara Iban Medah dalam orasi politik mengatakan, sebagai mantan pimpinan dan menjabat bupati dua periode maka dari 4 calon yang ada, pasangan Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi sangat tepat memimpin NTT kedepan. Dua figur ini sudah selesai dengan diri mereka dan datang hanya untuk mengabdi dan mengabadikan nama baik di bumi Flobamorata.
“Dari sejarah mereka yang berangkat dari bawah dengan berbagai kesulitan hidup maka dua figur ini sangat luar biasa karena mampu menaklukan getirnya hidup dan menjadi orang yang sukses. Dua orang ini sukses di dunia bisnis dan sukses di dunia politik, itulah kenapa saya bilang mereka adalah figur yang tepat untuk membawa perubahan bagi NTT,” ungkap medah. (Joey rihi ga)