Walikota Kupang : Distributor Jangan Timbun Stok Sembako

  • Whatsapp

Kupang, Seputar-ntt.com-Walikota Kupang, Jonas Salean, meminta kepada para distributor sembako di Kota Kupang untuk tidak menimbun stok barang kebutuhan pokok jelang hari raya Lebaran nantinya.

Permintaan ini disampaikan Jonas Salean saat pertemuan bersama para distributor dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang, Selasa (23/6/2015) di Balai Kota Kupang.

Menurutnya, para distributor memiliki andil penting dalam mengatur kelancaran masuknya bahan kebutuhan pokok ke Kota Kupang. Karena itu Pemkot Kupang meminta kerja sama dari para distributor dan pedagang untuk memastikan ketersediaan stok selama bulan ramadhan dan hari raya Lebaran.

Diakuinya sejauh ini sudah ada kesesuaian yang cukup baik antara daya beli masyarakat dengan ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok di Kota Kupang. Karena itulah pada tahun 2014 lalu tingkat inflasi di Kota Kupang hanya 3,4 persen. Dalam waktu dekat TPID Kota Kupang akan turun ke gudang-gudang distributor untuk memantau kesediaan stok mereka.

Selain menjamin ketersediaan stok dan kstabilan harga, pada kesempatan tersebut Walikota juga mengundang pihak PLN dan Pertamina untuk memastikan kesiapan mereka dalam menyambut hari raya Idul Fitri mendatang.  Kepada PLN Walikota minta agar selama bulan Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri tidak lagi melakukan pemadaman. Sementara kepada Pertamina walikota minta untuk menambah kuota bahan bakar minyak tanah.

Karena menurutnya warga Kota Kupang belum mampu mengalihkan pemakaian bahan bakar dari minyak tanah ke gas. Sementara itu Kepala

Kantor BI Perwakilan Provinsi NTT, Naek Tigor Sinaga yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengapresiasi TPID Kota Kupang yang memberi andil hingga 87 persen atas keberhasilan TPID Provinsi NTT menjadi yang terbaik dalam mengendalikan inflasi hingga di bawah inflasi nasional. Mengenai kesiapan menyambut hari raya Lebaran mendatang menurutnya BI bersama pihak perbankan lainnya di Kota Kupang akan menggelar pasar murah dengan menyediakan 1500 kantong sembako.

AKBP Budi Hermawan, SIK yang juga hadir mengakui pentingnya pertemuan semacam ini setiap jelang hari raya keagamaan. Diakuinya ada kaitan antara kondisi ekonomi yang kondusif dengan kondisi keamanan. Ketersediaan stok dan kstabilan harga barang diyakini bisa mencegah timbulnya titik-titik rawan kriminalitas.

Hardiyanto Tato, perwakilan dari Pertamina Kupang yang turut hadir mengakui menjelang hari raya lebaran kali ini lonjakan permintaan BBM di NTT termasuk Kota Kupang hanya 8-9 persen tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan yang di Jawa yang berkisar 19-20 persen. Namun pihaknya akan tetap menambah stok khusus hari raya ini. Jika biasanya ketahanan stok mencapai 18 hari kini ditingkatkan jadi 19-20 hari.

Mengenai permintaan Walikota tentang tambahan kuota minyak tanah, menurutnya Pemda harus mengajukan permohonan ke BPH Migas karena masuk dalam APBN. Pertamina juga berencana membangun stasiun pengisian elpiji non subsidi di Kota Kupang. Selain itu Pertamina juga akan melakukan sosialisasi ke lembaga penyalur dan konsumen tentang pembelian BBM sesuai aturan pemerintah.

Sementara itu Haris Najmudin dari PLN Area Kupang menyampaikan kondisi ketersediaan tenaga listrik di Kota Kupang saat ini sedang defisit 2-3 MW. Salah satu dari dua mesin di PLTU Bolok saat ini sedang menjalani pemeliharaan rutin. Sebagai langkah antisipasi, pihak PLN sudah menyurati pelanggan berdaya besar seperti PT Semen Kupang, Lippo Mall, Flobamora Mall serta hotel yang memiliki genset sendiri untuk menggunakan gensetnya selama periode beban puncak sejak pukul 17.00-22.00 untuk meminimalisir pemadaman.

Fernando, dari distributor Sumber Cipta menyampaikan kendala yang mereka alami saat ini adalah soal pengiriman barang ke pasar karena tidak tersedianya lahan parkir yang cukup serta akses jalan masuk yang kecil. Mereka mengeluh sering harus menunggu lama bahkan pernah diusir karena pasar ramai dan tidak ada ruang untuk bongkar muat barang.

Fernando juga mengadukan soal pungutan parkir yang mencapai Rp 40 ribu hingga Rp 100 ribu tiap kali parkir. Menanggapi hal tersebut, Walikota memastikan akan menindaklanjuti dan minta Pol PP dan PD Pasar untuk menyediakan space khusus bagi bongkar muat barang juga untuk menyikapi pungutan parkir liar tersebut. Walikota juga menyambut baik rencana untuk membangun stasiun elpiji non subsidi di Kota Kupang. (riflan hayon)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *