Warga Desa Poma Cari Sinyal Dari Atas Pohon Kemiri

  • Whatsapp

Maumere, seputar-ntt.com – Sungguh prihatin nasib Yoseph Ansar Rera, warga Desa Poma, Kecamatan Tanawawo pasalnya untuk dapat berkomunikasi dengan kenalan atau keluarga atau mengakses informasi, ia harus memanjat pohon kemiri yang tingginya mencapai puluhan meter demi sinyal yang stabil.

Bukan hanya Yoseph saja, ditemui seputar-ntt.com, Kamis (7/9/2017) siang, beberapa warga Desa Poma juga mengamini kenyataan yang sudah lama mereka praktekan itu. Apalagi di saat keadaan genting seperti ada orang sakit yang harus segera mendapat penanganan.

Menurut salah satu warga yang tidak mau menyebutkan namanya, dirinya pernah berjalan kaki memanjat bukit atau mendatangi Desa tetangga sekedar untuk mendapatkan sinyal yang stabil. “Pakai motor bisa, tapi kalau musim hujan kami setengah mati. Jalan licin dan rusak parah,” sambungnya.

Demikian Bidan yang bertugas di Pustu Desa Poma, Ignasia Ovina (31) menuturkan pengalamannya ketika menghadapi situasi darurat. “Kalau situasi darurat apalagi kalau pasien umum, kami setengah mati mau kontak mobil ambulance. Bahkan kami harus pasrah dengan keadaan sehingga pasien yang sekarat meninggal dunia karena terlambat penanganan. Mau kontak yang di Puskesmas bagaimana, sinyal saja tidak ada. Kami mau bilang apa keadaan kami sudah begini,” ujar Ignasia.

Hal senada diungkapkan Kepala Desa Poma, Kornelis Kani. Baginya keadaan ketiadaan sinyal sudah akrab dengan masyarakat Desa Poma karena sudah berlangsung lama tanpa ada perhatian pemerintah. Padahal saat ini masyarakat sangat membutuhkan komunikasi dan informasi yang lancar.

Dikatakan Kades Kornelis, wilayah Desa Poma punya dua titik sinyal yakni di Dusun Rategili dan Dusun Detutebha itu pun hanya ada di daerah Papa. Sedangkan di sekitar lokasi kantor Desa Poma dan SD SMP Satap Paga tidak ada sinyal sama sekali. “Sering kami mau telpon harus naik pohon kemiri atau di atas atap rumah,” tutur Kades Kornelis.

Kades Kornelis menambahkan, dirinya sedang berusaha untuk membangun Desa Poma terutama menyangkut akses jalan, komunikasi, pendidikan, dan kesehatan. Karena itu, lanjutnya dengan Anggaran Dana Desa (ADD) yang ada, bersama seluruh masyarakat Desa Poma, dirinya akan mewujudkan harapan bersama tersebut.

“Saya tidak mau yang muluk-muluk. Percuma saja kalau jalan dan jaringan baik tapi pendidikan dan kesehatan kurang baik ya sama saja. Makanya saya prioritaskan di pemberdayaan masyarakat dulu,” papar Kades Kornelis.

Untuk diketahui, Desa Poma terdiri 3 Dusun defenitif dan 1 dusun persiapan dengan jumlah penduduk mencapai dua ribu jiwa yang terdiri dari 480-an kepala keluarga.(tos)

 

Komentar Anda?

Related posts