Waspadai Uang Palsu Jelang Pemilu

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Walaupun peredaran uang palsu di wilayah Provinsi NTT masih tergolong kecil, namun masyarakat diminta waspada, mengingat hajatan politik sudah didepan mata sehingga tidak tertutup kemungkinan ada transaksi uang palsu yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Kita minta supaya masyarakat tetap waspada terhadap peredaran uang palsu apalagi menjelang pemilu,” tegas Kepala BI Perwakilan NTT, Naek Tigor Sinaga, Kamis (20/2/2014).

Diakuinya, Pihak Bank Indonesia terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang ciri-ciri uang palsu sehingga tidak gampang tertipu. Dengan pemahaman yang baik terhadap ciri uang palsu maka masyarakat bisa menghindari serta mencegah beredarnya uang palsu di wilayah NTT.

“Kita terus lakukan sosialisasi ke daerah-daerah dan petugas berkeliling dari satu kabupaten ke kabupaten lainnya untuk meningkatakan kesadaran dan pemahaman tentang uang palsu,”katanya.

Diakuinya, para pengedar uang palsu sudah semakin canggih dalam memproduksi uang palsu yang sangat mirip dengan uang asli sehingga masyarakat awam akan sangat gampang dikibuli. Selain itu, secara fisik, uang palsu pecahan Rp 100 ribu itu nyaris sempurna. Ketika disorot dengan lampu ultraviolet, maka akan tampak juga bayangan seperti uang asli.

“Hanya garis Bank Indonesia-nya yang tidak muncul ketika disorot. Masyarakat yang tidak teliti, uang palsu tersebut akan disangka asli. Saat dipegang dan dilihat nyaris sempurna,” ungkapnya.

Naek Tigor Sinaga, mengatakan, tahun 2014 meruapakan tahun politik dimana tidak tertutup kemungkinan uang palsu akan digunakan untuk kepentingan kampanye politik oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Bisa saja uang palsu itu beredar karna frekuensi penggunaan uang pada tahun politik akan meningkat untuk kebutuhan kampanye,”ujarnya.

Menurut Naek Tigor Sinaga, lokasi yang menjadi titik rawan peredaran uang palsu adalah tempat yang dekat dengan pusat kegiatan ekonomi masyarakat, seperti pasar tradisional, pedagang kaki lima, serta tempat-tempat penukaran uang. Selain itu, wilayah perbatasan dan kampung yang jauh dari Kota juga menjadi tempat yang rawan

“Tetap tingkatkan kewaspadaan dalam berbelanja. Jangan menganggap sepele, lakukan pengecekan terhadap uang saat bertransaksi,” katanya.

Dia juga menghimbau kepada masyarakat agar apabila ada uang palsu atau melihat peredesaran uang palsu agar secepatnya melaporkan kepada aparat keamanan atau Bank Indonesia untuk ditindaklanjuti.

“Kita juga berharap agar masyarakat pro aktif, apabila melihat aung palsu atau melihat peredaran uang palsu agar segera malpor ke Polisi atau ke BI,”pungkasnya. (Joey Rihi Ga)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *