Kupang, seputar-ntt.com — Rumah Sakit SK Lerik hingga kini masih bertahan sebagai Rumah Sakit Type C, berbeda dengan rumah sakit lain di Provinsi NTT ini yang turun kelas.
“RS SK Lerik ini Rumah Sakit Type C, yang sekaranf tidak turun kelas, yang mana hampir semua di Provinsi NTT rumah sakitnya turun kelas,” ujar Walikota Kupang, Jefirstson Riwu Kore ketika jumpa pers di ruang Garuda, Rabu (31/7/2019).
Diakui Jeriko sapaan Walikota Kupang, walaupun begitu RS SK Lerik tetap butuh pembenahan, banyak hal yang perlu diperbaiki, termasuk didalamnya dokter-dokter spesialis yang perlu ditambah terus untuk pembangunan kesejahteraan masyarakat di Kota Kupang ini.
“Kami akan mengeluarkan instruksi melalui Dinas Kesehatan Kota Kupang kepada semua puskesmas yang ada, bahwa rujukan untuk pasien ditujukan ke RS SK Lerik,” paparnya.
Menurut Jeriko pembenahan gedung juga diperlukan, untuk itu rencananya pada Kamis (1/8/2019) akan diresmikan dua unit gedung baru.
“Dengan bertambahnya dua gedung baru ini, diharapkan pelayanan akan semakin baik. Karena masyarakat masih banyak yang belum tahu kelebihan yang dimiliki RS SK Lerik ini,” harap Jeriko.
Padahal, tambahnya rumah sakit milik Pemkot Kupang ini sudah memiliki beberapa alat canggih seperti yang dimiliki rumah sakit di Singapura.
“Peralatan kedokteran yang kita miliki ini paling canggih dibandingkan rumah sakit lain, contohnya kita punya ventilator lima unit yang paling canggih yang sama dengan yang dipakai di rumah sakit di Singapura,” tegas Jeriko.
Dikatakan Jeriko, sebelumnya Direktur RS SK Lerik mengajukan satu unit saja alat ventilator yang paling bagus, tapi diusulkan untuk pengadaan langsung lima unit, dan disetujui dewan.
“Memang ada beberapa komponen yang harus diperbaiki seperti untuk cuci darah,” aku Jeriko.
Sebelumnya Jeriko mengatakan, selama dua tahun kepemimpinannya bersama Wakil Walikota, Hermanus Man, memegang teguh tagline “Ayo Berubah”, yang semula mencakup tiga hal, tapi kini ditambah dengan hal Negatif Menjadi Hal Yang Positif.
“Kami ingin masyarakat berubah dalam tiga hal yakni kebersihan, tanam pohon dan tanam air. Tapi sekarang ini lebih pada yang baru lagi, yang lebih mendalam yakni Ayo Berubah dari hal-hal negatif jadi hal positif,” jelas Jeriko.
Diakui Jeriko, Filosofi dari dulu “Ayo Berubah” merupakan tagline untuk mengajak masyarakat berubah, dari pola-pola lama menjadi pola baru yang lebih modern, dari yang manual menjadi otomatis dan dari yang biasa menjadi luar biasa.
“Semangat “Ayo Berubah” ini merupakan gebrakan baru yang dibuat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui berbagai media dan komponen, termasuk sarana yang didalamnya Smart City, yang mana sebagai salah satu langkah yabg dibuat untuk pelayanan yang lebih baik,” jelas Jeriko. (joey)